Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung Eks Bukit Duri, Jakarta Timur hari ini. Rumah susun itu adalah hunian untuk warga eks Kampung Bukit Duri, Jakarta Selatan yang terkena gusur di era kepemimpinan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hari ini alhamdulillah sebuah ikhtiar mengembalikan harkat, martabat, dan hak dari warga berhasil kita tuntaskan sama-sama," kata Anies di lokasi kampung susun, Kamis, 25 Agustus 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah DKI menyediakan 75 unit untuk warga eks Kampung Bukit Duri. Sebanyak 75 kepala keluarga ini adalah korban penggusuran yang masih mempertahankan haknya mendapat hunian hingga dibawa ke Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Timur.
Anies berujar, pihaknya memulai pembangunan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung Eks Bukit Duri pada 7 Oktober 2021. Pembangunan kampung susun di lahan seluas 4 ribu meter persegi ini selesai dalam waktu 10 bulan.
Menurut dia, kampung susun itu dibangun atas kerja sama pelbagai pihak, mulai dari pemerintah, warga kampung eks Bukit Duri, pegiat masyarakat, hingga pakar. Kemudian ada arsitektur yang mendesain kampung susun berkonsep menjaga ikatan khas Indonesia sekaligus modern.
"Ini adalah wujud gotong royong," ujar dia. "Prinsipnya tidak mungkin dikerjakan sendirian."
Sebelumnya, Ahok menggusur beberapa hunian warga yang tinggal di bantaran sungai. Salah satu warga yang terdampak penggusuran adalah masyarakat Kampung Bukit Duri pada September 2016. Penggusuran diperlukan untuk melaksanakan program normalisasi Kali Ciliwung.
Dalam Pembangunan kampung susun di atas lahan seluas 4 ribu meter persegi itu, dilengkapi sejumlah fasilitas, seperti ruang ramah anak, ruang serbaguna, musala, serta lokasi untuk usaha warga setempat.
Setelah lebih dari 5 tahun menanti, warga eks Bukit Duri memperoleh hunian yang layak. Anies Baswedan mengatakan alasan proses pembangunan kampung susun itu panjang, lantaran Pemprov DKI ingin memastikan yang mereka lakukan tertib administrasi. Mereka juga ingin agar proyek pembangunan kampung susun itu berjalan dengan benar dan baik.