Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Dia berharap taman tersebut bisa bermanfaat dan masyarakat ikut meramaikan.
"Pada hari ini, hari Minggu tanggal 18 September 2022, Taman Literasi Martha Christina Tiahahu secara resmi saya nyatakan digunakan," ujarnya saat meresmikan, Ahad, 18 September 2022.
Dia berharap taman ini bisa mewadahi pertemuan para pegiat literasi, dan para penulis. Selain itu agar area itu bisa menjadi titik temu dari berbagai komunitas yang ada di DKI Jakarta.
"Saya titip pengelola karena setelah Oktober saya nggak bisa ngawasin. Dipastikan di tempat ini hidup kegiatan literasinya. Untuk bisa hidup, percayakan komunitas. Pemerintah siapkan infrastruktur, semua fasilitas pendukung," tuturnya.
Peresmian pengoperasian ditandai dengan menabuh Tifa. Kemudian dilakukan penandatanganan oleh pihak perusahaan pengelola taman.
Berdasarkan pantauan Tempo, Anies datang ditemani istrinya dan sejumlah pejabat pemerintah provinsi. Dia memperhatikan setiap fasilitas yang tersedia di taman.
Sebagaimana diketahui, taman ini dibangun di atas lahan seluas sekitar 9.710 meter persegi dengan fitur seperti paviliun literasi, selasar pandang, galeri, amphitheatre, taman plaza, taman bermain, forest walk, hingga kolam teratai. Sejumlah fasilitas pendukung seperti perpustakaan, ruang baca, ruang diskusi, toko buku, kedai kopi, musala, dan kantor juga disediakan.
Revitalisasi taman telah dicanangkan pada Oktober 2021. Area ini merupakan bagian dari pengembangan kawasan berorientasi transit alias transit oriented development (TOD) Stasiun MRT Blok M-Sisingamangaraja.
Srikandi Asal Maluku yang Melawan Kolonialisme Belanda
Martha Christina Tiahahu merupakan salah satu pejuang perempuan yang turut berjuang melawan tentara kolonial Belanda asal Maluku. Perempuan kelahiran 4 Januari 1800 itu mulai ikut berperang sejak usia 17 tahun.
Karena keberaniannya, membuat sosok Martha Christina Tiahahu dijuluki sebagai Srikandi dari Tanah Maluku. Dia juga turut membantu Thomas Matulessy dalam Perang Pattimura pada 1817.
Pada 14 November 1817, rombongan pasukan Martha Christina Tiahahu tertangkap pasukan Belanda. Dalam peristiwa itu dia hanya ditahan karena dianggap masih di bawah umur, namun ayahnya harus dihukum mati.
Baca juga: Anies Baswedan Minta Pembangunan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu Dikebut
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini