Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Honda Civic Estilo sebenarnya bukanlah jenis mobil yang suka rewel alias sedikit sedikit mengalami kerusakan dan dibawa ke bengkel. Sedan hatchback 1.600 cc keluaran tahun 1992-1995 itu jika dirawat dengan baik, masih merupakan mobil tangguh yang masih moncer dibawa mengarungi medan apapun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Sebenarnya, bukan Estilo nya yang rewel, tapi pemiliknya biasanya suka gatal dikit-dikit ke bengkel mendandani hehe," ujar pecinta Estilo yang juga Wakil Ketua Umum Indonesian Civic Estilo (ICE), Pramudita alias Dito kepada Tempo di Yogyakarta Senin 22 April 2019.Mesin Honda Civic Estilo. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Dito mengakui, Estilo miliknya pun jika dibawa keluar rumah, sekitar 80 persen waktunya dihabiskan ke bengkel sekedar untuk berdandan agar mobil dua pintu itu terlihat tambah cantik. Lalu sisanya 20 persen dipakai untuk jalan jalan sendirian atau sekedar kopi darat bareng komunitasnya di dekat kawasan Tugu Yogya.
Estilo kuning metalik milik pria yang sehari hari bekerja di bagian administrasi keuangan Pemerintah DIY itu juga hampir tak pernah dipakai sebagai kendaraan pulang pergi kerja. Ayah dua anak itu memilih memakai kendaraan lain dan membiarkan Estilonya nongkrong di garasi.
Baca: Ditukar Jazz Baru, Honda Civic Estilo Ini Tak Dilepas
Dito menuturkan, permasalahan yang sering terjadi pada Estilo itu meliputi beberapa hal. Salah satu yang paling sering bermasalah tak lain bagian baut pulley kruk as yang sangat rentan patah atau rompal. Parahnya, kerentanan ini berlaku untuk spare part orisinil maupun bukan.
Dito menuturkan lemahnya pulley kruk as ini rentan lepas atau patah karena bagian itu menanggung beban berat dari sejumlah bagian seperti pulley air conditioner (AC) juga alternator.
Penyebab sering terjadnya pulley kruk as rompal itu juga biasanya ketika pen/spi gigi timing longgar yang membuat ada celah dan gigi timing kurang presisi. Apalagi jika mobil sering dipacu dengan kecepatan tinggi namun jarang dicek bagian baut pulleynya.
Hal ini mengakibatkan speeling saat mesin mengalami akselerasi atau deselarasi, dan pulley jadi makin longgar sampai akhirnya patah. Kondisi baut kendor yang dibiarkan juga membuat pulley cepat rompal.
Baca: Modif Honda Estilo Digemari, Biayanya Melebihi Harga Xpander
Jika sudah terkena bagian pulley nya bisa jadi mobil harus turun mesin, tergantung kondisinya. Kalau pulley itu membuat kruk as patah mau tak mau harus diganti baru.
Namun spare part pulley ini relative mudah didapat. Jika pemilik tak mau keluar biaya mahal, maka bisa diganti dengan bagian milik Honda Genio. Harga pulley second ini berkisar Rp 600 ribuan. Kabin Honda Civic Estilo. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Masalah kedua yang sering muncul pada Estilo tak lain bagian radiator yang memicu terjadinya over heat. Bawaan Estilo menggunakan radiator single flat sehingga mesin cepat panas. Biasanya pemilik akan mengganti dengan double flat agar radiatornya lebih bekerja optimal menekan potensi over heat.
Bagian lain dari Estilo yang juga cukup sering bermasalah tak lain pada IACV (Idle Air Control Valve) terutama saat menyalakan AC. Putaran mesin seharusnya meninggi saat AC dihidupkan. Tetapi jika IACV tidak bekerja, yang terjadi adalah sebaliknya, putaran mesin bakal drop.
“Bagian IACV ini kalau sudah rusak sudah barangnya langka, harganya mahal, harga barunya bisa sekitar Rp 1,5-2 juta,” ujarnya. Sehingga biasanya pemilik mengkanibal idle air dari mobil lain seperti Toyota Great Corolla yang selama ini juga bisa ditanamkan.
“Kalau pakai IACV kanibalan harganya bisa ditekan sampai Rp 200 ribu saja,” ujarnya.