Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bogor - Moda transportasi umum BisKita Trans Pakuan, sudah berjalan lebih kurang satu bulan. Namun, masih ada masyarakat Bogor yang belum mengetahui bagaimana cara menikmati layanan bus dengan sistem Buy The Servis itu, termasuk rute dan cara membayarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Iya saya tahu dari sosial media, adanya bis ini. Terus infonya gratis sampe akhir tahu, tapi pas mau naik saya di tanya ada gak kartu e-money-nya,” ucap Erni Maspupah, warga Parung Banteng, Bogor Timur, Kota Bogor, Rabu, 1 Desember 2021.
Bukan hanya Erni, banyak warga yang di pinggiran Kota Bogor belum mengetahui cara transaksi menaiki BisKita, bahkan ada pula warga di tengah kota yang masih bertanya tata cara dan aturan menikmati layanan bus yang saat ini sudah memiliki dua koridor yakni koridor 5 melayani Ciaparigi- Stasiun Bogor, serta koridor 6 melayani Parung Bateng - Air Mancur.
Untuk bisa menaiki BisKita sangatlah mudah, pertama memiliki kartu pembayaran non tunai alias e-money yang bisa didapat di toko modern atau lainnya. Kedua, cukup menunggu di halte atau shelter bus yang sudah disiapkan oleh pengelola dan tersebar di pelbagai titik. Kemudian, saat bus datang, penumpang cukup menempelkan kartu e money yang berada di pintu masuk bus.
"Salah satunya, ya, harus memiliki kartu e money, karena ke depan layanan bus ini pake non tunai. Namun, saat ini meski pun men tap e money tetap gak dipotong saldonya karena masih sosialisasi dan gratis. Setelah itu penumpang tinggal menentukan tujuan dan tetap berhenti di pemberhentian bus karena bus tidak berhenti sembarangan," kata Plt Dirut PDJT, Eko Wibisono saat dikonfirmasi.
Eko berharap, selama masa sosialisasi ini banyak warga yang mencoba layanan BisKita Transpakuan. Ia berharap ke depan lebih banyak warga beralih dari menggunakan kendaraan pribadi ke angkutan umum. Sebab, salah satu upaya mengurangi kepadatan lalu lintas ialah dengan mengalihkan berkendaraan nya masyarakat ke fasilitas umum.
"Ini tujuan utama nya, mengurangi kepadatan lalu lintas dengan beralih dari kendaraan pribadi ke umum. Pun ke depannya, layanan BisKita Trasn Pakuan juga akan terintegrasi dengan moda transportasi massal lainnya seperti Kereta, LRT, JRC dan MRT. Beban emosi karbon dan kemacetan pun akan terminimalisir," kata Eko.
M.A MURTADHO
Baca juga: