Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

BBM Premium Diganti Pertalite di 2022, Begini Alasannya

Sejak 2003 tidak ada mobil yang cocok dengan BBM Ron 88 atau bensin premium. Kala itu Indonesia mulai menerapkan standar emisi Euro 2.

2 Januari 2022 | 15.21 WIB

Petugas mengisi Premium ke tangki sepeda motor di salah satu SPBU di Jakarta, Rabu, 10 Oktober 2018. Hukum ekonomi mengatur bahwa BBM, yang bahan baku utamanya minyak mentah, memang harus naik harganya jika harga minyak mentah dunia naik. Harga minyak mentah dunia sudah naik lebih dari dua kali lipat atau 200 persen sejak 2016 berkisar US$ 32 per barel, dan saat ini melambung di kisaran US$ 80 per barel. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Perbesar
Petugas mengisi Premium ke tangki sepeda motor di salah satu SPBU di Jakarta, Rabu, 10 Oktober 2018. Hukum ekonomi mengatur bahwa BBM, yang bahan baku utamanya minyak mentah, memang harus naik harganya jika harga minyak mentah dunia naik. Harga minyak mentah dunia sudah naik lebih dari dua kali lipat atau 200 persen sejak 2016 berkisar US$ 32 per barel, dan saat ini melambung di kisaran US$ 80 per barel. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah telah memutuskan menghapus bahan bakar minyak atau BBM premium secara nasional dan digantikan pertalite. Penghapusan akan dilakukan melalui peraturan presiden (perpres) pada tahun ini.

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Soerjaningsih membenarkan rencana penghapusan itu pada 2022. Pertalite, BBM dengan RON 90, dinilai lebih ramah lingkungan ketimbang premium yang memiliki RON 88.

Dalam keterangan resmi pada Desember lalu, Soerjaningsih menuturkan Indonesia memasuki masa transisi menuju BBM ramah lingkungan dengan mengganti pertalite dengan pertalite. Berdasarkan roadmap nantinya pertalite akan digantikan dengan pertamax.

Peralihan dari premium ke pertalite ini diyakini dapat menurunkan kadar emisi karbon dioksida sebesar 14 persen. Sedangkan peralihan dari pertalite ke pertamax mampu menurunkan emisi karbon dioksida 27 persen.

Adapun pakar otomotif Institut Teknologi Bandung Tri Yuswidjajanto Zaenuria mengungkapkan sejak 2003 tidak ada mobil yang cocok dengan BBM Ron 88 atau bensin premium. Kala itu Indonesia mulai menerapkan standar emisi Euro 2 sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 141/2003 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor bertujuan mengendalikan pencemaran udara.

JOBPIE | DICKY K. | TEMPO.CO

BacaKomunitas Mobil Agya: Setuju Hapus Premium, Pertalite Masih Bisa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus