Kejanggalan Biaya Komitmen Formula E

Kelompok antikorupsi dan anggota DPRD mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa kejanggalan besaran biaya komitmen (commitment fee) rencana perhelatan balap mobil listrik atau Formula E di DKI Jakarta. DKI tercatat harus membayar hingga Rp 3,2 triliun untuk menggelar Jakarta E-Prix. Meski kemudian turun hingga Rp 560 miliar, biaya ini merupakan yang paling tinggi dibanding 10 tuan rumah lainnya.

9 November 2021 | 00.00 WIB

Perbesar

Uji coba aspal yang bakal digunakan dalam balap Formula E di Monas, Jakarta, 22 Februari 2020. Tempo/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Ringkasan Berita

Dispora pernah meminjam uang dari Bank DKI sebesar Rp 180 miliar untuk dana Formula E, Agustus 2019.
PT Jakarta Propertindo mengklaim negosiasi dua malam dilakukan untuk menurunkan biaya komitmen dari Rp 3,2 triliun menjadi Rp 560 miliar.
MAKI dan DPRD curiga dana commitment fee tak dibayarkan ke FEO.

JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi diminta menyoroti besaran biaya komitmen atau commitment fee rencana perhelatan balap mobil listrik atau Formula E di DKI Jakarta. Proses penyelidikan bisa mengungkap kejanggalan ongkos komitmen untuk menyelenggarakan Jakarta E-Prix yang mencapai Rp 3,2 triliun. KPK pun bisa menelusuri aliran uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI yang sudah cair hingga Rp 560 miliar.