Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
JAKARTA - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan biaya pengganti produksi (cost recovery) Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu pada 2015 paling banyak bermasalah. Nilainya mencapai US$ 484 juta (sekitar Rp 6,67 triliun), atau separuh dari total cost recovery pada tahun buku 2015 yang dinilai menyimpang oleh BPK. Lapangan Banyu Urip dikelola kontraktor kontrak bagi hasil ExxonMobil Cepu Limited.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo