Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Untuk menahan terjangan air saat musim hujan, sepanjang saluran air penghubung (phb) Agung Perkasa 8, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dipasangi batu bronjong. Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Sumber Daya Air (SDA) Tanjung Priok Denny Tri Hendarto mengatakan pemasangan batu bronjong itu berfungsi melindungi pinggiran saluran Phb.
"Ini untuk memperkuat saluran dan menghindari sisi-sisinya abrasi," kata Denny di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa, 7 November 2023, seperti dikutip dari Antara.
Selain memperkuat saluran air itu menghadapi musim hujan akhir tahun ini, Denny mengatakan bronjong itu juga membuat saluran air itu menjadi ruang terbuka hijau (RTH) yang asri. Bronjong adalah tumpukan batu kali yang disusun lalu diikat dengan kawat.
Bronjong batu kali yang terpasang di saluran air Phb Agung Perkasa 8 itu memiliki panjang 242 meter dan tinggi 150 sentimeter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Denny berharap pinggiran saluran air itu bersih dan bisa menjadi tempat ikan berkembang biak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemasangan bronjong mulai dikerjakan pada 15 Oktober lalu. "Diperkirakan selesai akhir Desember 2023," katanya.
Bronjong akan dipasang di kedua sisi saluran Phb. Total panjang bronjong itu akan mencapai 400 meter.
Menurut Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 Anies Baswedan, penataan kawasan pinggiran sungai dengan bronjong lebih natural dibanding beton. Padaera Anies, bronjong yang biasa digunakan di pinggitr kali malah dijadikan instalasi Gabion di kawasan Bundaran HI. Gabion itu menggantikan instalasi bambu bernama Getih-Getah, yang terpasang pada Agustus - Desember 2019.
Pilihan Editor: Dinhut DKI Sebut Anggaran Rp 150 Juta Tak Cuma Instalasi Gabion