Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Budidaya Maggot di Jakarta, Begini Caranya

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta akan mendorong warga untuk membudidayakan larva lalat Black Soldier Fly (BSF) atau maggot sebagai peluang bisnis di masa pandemi.

18 Februari 2021 | 14.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, JAKARTA- Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta akan mendorong warga membudidayakan larva lalat Black Soldier Fly (BSF) atau maggot sebagai peluang bisnis di masa pandemi. Tak hanya itu, budidaya maggot juga dianggap efektif untuk mengurangi sampah di lingkup RW.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk mendukung hal itu, Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Yogi Ikhwan mengatakan pihaknya menugaskan satu orang PJLP untuk mendampingi dan mengedukasi warga di tingkat RW perihal pengurangan sampah. “Tugasnya salah satunya mendampingi pengurangan sampah dengan maggot BSF,” ucap dia lewat pesan pendek pada Kamis, 18 Februari 2021. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yogi mengatakan masyarakat dapat membudidayakan maggot dengan pola Inti dan Plasma. Adapun proses inti dilakukan oleh jajaran Dinas LH Jakarta hingga ke tingkat Satuan Pelaksana LH Kecamatan, sementara Plasma oleh Lembaga Pengelolaan Sampah (LPS) RW atau dasawisma. 

Ia menjelaskan, Dinas, Suku Dinas, dan Satpel Kecamatan bertindak sebagai inti pemasok bibit, mulai dari proses kawin, bertelur, hingga bayi larva dari usia 0-8 hari. Bayi larva atau maggot itu akan dibawa ke LPS RW atau dasawisma ketika tengah berproses menjadi larva dewasa untuk selanjutnya dikelola oleh warga. “Kemudian warga menjadi plasma untuk memberikan makan pada maggot dengan sampah organik yang dihasilkan oleh warga sekitar,” ucap dia. 

Warga mulai memberikan makan ketika maggot berusia 8-18 hari. Pola plasma yang dikelola oleh warga menurut Yogi bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah rumah tangga. Sepuluh hari setelah pemberian makan itu tim Dinas LH akan mengambil maggot yang sudah berubah menjadi prepupa dan mendistribusikan kembali bayi larva baru. Warga dapat mengulangi proses yang sama. 

Yogi mengatakan Dinas LH sudah mensosialisasikan program budidaya maggot untuk mengurangi sampah sejak awal pandemi tahun lalu. Ia mengatakan sudah ada warga dan komunitas di Ibu Kota yang mempraktekkan hal itu, namun belum masif. Budidaya maggot, lanjut dia, merupakan implementasi dari Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor  Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Lingkup Rukun Warga yang terbit 12 Agustus 2020. 

 

ADAM PRIREZA | LANI DIANA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus