Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Siwak merupakan alat pembersih gigi tertua di dunia yang telah menjadi bagian kegiatan bersuci seorang Muslim. Selain itu siwak juga dapat berfungsi untuk menghilangkan bau mulut. Keberadaannya telah diakui sebagai alat pembersih gigi dan mulut yang alami oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Siwak merupakan dahan pohon Salvadora yang banyak ditemui di Afrika, Timur Tengah, Pakistan dan Asia. Pohonnya kecil menyerupai semak belukar, memiliki daun kecil yang lebat dan berwarna hijau dan ranting yang kecil. Seratnya lembut, wangi, berwarna putih dan berliku.
Artikel lainnya:
Mengintip Kondisi Kesehatan Lewat Gigi
Bukan yang Putih, Ternyata Ini Warna Gigi yang Sehat
Awas, 4 Makanan Ini Bisa Bikin Sakit Gigi
Dokter spesialis gigi, Nada Ismah mengatakan serat siwak mengandung zat yang sangat bermanfaat untuk kesehatan gigi. "Serat kayunya dapat membersihkan plak gigi secara mekanis tanpa melukai, dan kandungan alami lainnya yang juga bermanfaat untuk kesehatan gigi," ujarnya dalam peluncuran pasta gigi halal Sasha di Jakarta beberapa waktu lalu.
Kandungan zat yang ada pada siwak seperti fluoride sebagai pelindung email gigi, silica untuk mengabrasif plak gigi, chloride si pemutih gigi dan antiseptik yang dapat mencegah pertumbuhan bakeri. Sulfur untuk menguatkan email dan cegah bakteri, vitamin C untuk membantu penyembuhan luka, astringent yang dapat menghentikan peradangan dan essential oils untuk meningkatkan jumlah saliva (air liur) untuk mengendapkan kalkulus.
Bersiwak berarti menggunakan batang siwak untuk membersihkan gigi dan mulut. Hal tersebut telah diterapkan sejak berabad-abad yang lalu oleh Nabi Muhammad. Berikut cara kerja siwak dalam menjaga kesehatan gigi.
- Pembersihan mekanis
Siwak berfungsi untuk melakukan pembersihan secara mekanis dengan menghilangkan plak atau sisa makanan di permukaan gigi, sela-sela gigi, leher gigi yang berbatas dengan gusi (sulkus ginginva). Dengan fungus pembersih mekanis, siwak dapat mencegah gigi berlubang, peradangan gusi, dan cegah karang gigi.
- Pembersihan kimia
Dalam melakukan pembersihan gigi secara kimia, siwak berfungsi untuk menghambat dan mematikan pertumbuhan bakteri, menguatkan permukaan email gigi (fluor) sehingga mencegah timbulnya karies pada gigi, menjaga kesehatan gusi dan jaringan penyangga gigi, menghentukan pendarahan dan peradangan gusi (atas kandungan vitamin C), menghilangkan bau mulut, menstimulasi peningkatan saliva yang dapat mencegah karies dan kalkulus.
Di masa lalu, bersiwak digunakan dengan cara menggunakan batangnya dengan diameter satu sentimeter yang dipotong 15-20 centi meter. Sebelum digunakan, batang siwak kemudian direndam satu malam agar lunak. Kunyah salah satu ujung kayu sampai mengelupas. Ujung siwak digigit-gigit hingga menjadi serta berjumbai lemut seperti bulu sikat. Lalu mekarkan sedikit ujungnya, lakukan pembersihan gigi dan sela-sela gigi. Rasa pedas atau membakar dapat timbul saat mengunyah siwak
Sayangnya hingga kini mengunyah kayu tidak lagi diikuti masyarakat modern, karena manfaat kayu siwak begitu banyak, maka hingga kini timbul beberapa produk yang mencampurkan ekstrak siwak sebagai pendamping pembersihan gigi. Hal tersebut bisa menjadi pengganti bersiwak.
CANDRIKA RADITA PUTRI