Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Alpukat buah favorit banyak orang. Anda bisa menyantapnya langsung, ditambahkan ke dalam menu sarapan, atau dinikmati sebagai jus dan smoothie. Buah berdaging hijau kekuningan ini kaya akan lemak baik, serat, vitamin serta mineral. Namun untuk mengetahui kematangan alpukat hanya dari warna kulitnya itu gampang-gampang susah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada kalanya daging alpukat ternyata sudah matang meski kulitnya masih hijau. Kini, tak perlu bingung untuk menebak kematangan buah alpukat, mixologist Kenny Soetomo berbagi kiat mengetahui kematangan alpukat secara mudah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
National Runner-Up pada World Class Indonesia Cocktail Competition 2016 ini menyarankan untuk melihat lubang di bagian ujung alpukat yang tersambung dengan tangkai. "Kalau warnanya gelap tua, artinya sudah matang," kata Kenny dalam kelas virtual, Kamis 9 Juli 2020.
Ilustrasi jus alpukat. shutterstock.com
Jika warna dalam lingkaran itu masih terang, berarti alpukat tersebut masih terlalu muda. Pemenang Australian National Suntory Cocktail Connoisseur 2014 ini menyarankan untuk segera mengonsumsi alpukat yang ujungnya sudah kecokelatan pada hari yang sama. Sebab, jika telah melewati titik tersebut, alpukat bisa menjadi busuk.
Kenny juga memberi saran seputar cara menyimpan alpukat. Sebaiknya simpan di suhu ruangan dan masukkan ke dalam kantong kertas jika ingin membuatnya cepat matang.
Alpukat dikenal sebagai superfood yang kaya khasiat untuk tubuh. Buah yang mengandung potasium ini tinggi lemak sehat, dapat membantu menyehatkan kulit, menurunkan tekanan darah dan menjaga kulit agar tetap lembut. Berdasarkan studi dalam jurnal Molecular Nutrition and Food Research, alpukat memiliki senyawa khusus yang membantu menghentikan proses seluler yang biasanya mengarah pada perkembangan diabetes.