Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Musim kemarau tahun ini berdampak pada aliran Kali Ciliwung. Kali itu mengering. Ditambah munculnya bau tak sedap yang sampai tercium ke permukiman warga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Lutfi, warga Kampung Baru, Kampung Melayu, Jakarta Timur, mengeringnya Kali Ciliwung sudah terjadi sejak bulan lalu. "Sudah sebulanan kayaknya kering," ujarnya saat ditemui pinggiran kali, Kampung Baru, di Ahad, 28 Juli 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lutfi menyatakan jika kering seperti saat ini, maka air sungai akan sering berubah menjadi hitam pekat dan kemudian menyebabkan bau menyengat. "Kalau warnanya hitam itu baru bau, tapi kalau hijau seperti ini tidak bau," ujarnya.
Menurut Lutfi, beberapa hari lalu air kali sempat berubah warna hitam pekat dan menebar bau yang menyebar hingga permukiman di pinggiran Kali Ciliwung.
Lutfi mengatakan bau tersebut berasal dari air buangan got yang masuk ke sungai terbesar di Jakarta itu. "Air got masuk ke kali karena itu warnanya jadi hitam dan bau," ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan Abu, warga Kampung Melayu lainnya. Saat kering, kali dekat rumahnya itu kerap menebarkan bau anyir. "Kalau lagi kering kadang bau," ujarnya.
Menurut Abu, hal tersebut karena air tidak mengalir dengan deras dan air got yang masuk ke Kali Ciliwung tertahan sehingga menyebabkan bau.
Abu menyebut bau dari Kali Ciliwung tersebut muncul tidak menentu. Terkadang malam hari atau siang kari. "Baunya dari limbah, air got masuk ke kali," ujarnya.