Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Metro kemarin membahas tentang cerita pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara. Pedagang itu merasa lega pertandingan Piala Dunia U-17 2023 telah usai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laporan terpopuler berikutnya adalah demo buruh di Kota Bekasi. Jalan Ahmad Yani macet imbas para demonstran memblokade akses keluar tol Bekasi Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banjir di Jakarta Timur pun menjadi perhatian para pembaca. Banjir melanda kawasan permukiman padat di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jaktim akibat luapan Kali Ciliwung. Warga merespons bencana yang mereka alami.
TEMPO telah merangkum ketiga berita Top Metro tersebut yang dapat dibaca di bawah ini.
1. Cerita PKL di JIS lega
Semarak dan keseruan Piala Dunia U-17 2023 telah berlalu di Jakarta International Stadium (JIS). Tapi, sejumlah cerita masih bersisa di stadion yang dibangun di era Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan dibumbui isu-isu politis dalam gelaran piala dunia lalu tersebut.
Cerita kali ini datang dari pedagang kaki lima atau PKL di kawasan JIS. Mereka mengungkap semarak Piala Dunia U-17 tak membawa berkah yang diharapkan. Sebabnya, keberadaan mereka justru dihalang-halangi dari aliran para penonton yang datang ke stadion yang berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara, ini.
Mereka merasa tak dilibatkan sejak hari pertama 10 November lalu hingga laga terakhir di JIS pada akhir pekan lalu. Mereka mengeluh karena harus selalu berhadapan dengan sejumlah besar barisan anggota Satpol PP. Kucing-kucingan pun kerap terjadi.
“Sebenarnya kami ini harus perang sama Satpol PP," kata Nur Rijumah, seorang penjual minuman. Saat ditemui di pintu masuk JIS arah selatan, Rabu sore, 29 November 2023, dia menyatakan, "Padahal kami jualan di sini bukan pas Piala Dunia U-17 doang, tapi udah dari dulu.”
Dia melepas emosi tentang kekecewaannya kepada pemerintahan setempat. Dia menilai pemda semestinya mengerti untuk melibatkan dengan lebih baik para pedagang yang jelas di kawasan JIS. "Kami dibilangin kalau mau jualan dikasih tempat. Kami bisa kok di-edukasi, jangan asal main usir-usir oleh Satpol PP aja,” kata Nur lagi.
Dampak dari kucing-kucingan bersama Satpol PP, Nur Rijumah mengaku bersama para pedagang kaki lima lain mengalami sepi pelanggan. Jika dihitung-hitung Nur mengaku omzet penjualannya justru lebih ramai di luar momen gelaran Piala Dunia U-17.
“Sebelum ada pertandingan bola itu malah rame banget. Sekarang malah sepi, orang kebanyakan pada nonton doang tapi nggak jajan.”
Baca selengkapnya di sini.
Selanjutnya tentang demo buruh blokade jalan di Bekasi
2. Demo buruh blokade jalan di Bekasi
Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi dilanda kemacetan parah akibat demo buruh tuntut kenaikan upah 15 persen, Kamis siang sekitar pukul 11.30. Para demonstran memblokade akses keluar tol Bekasi Barat, menyebabkan kepadatan lalu lintas di sejumlah ruas jalan utama.
Berdasarkan pengamatan Tempo, kemacetan juga meluas hingga kawasan Summarecon Bekasi dan Kranji hingga ke ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Kondisi Bekasi macet parah ini mengganggu aktivitas sehari-hari penduduk dan pekerja di sekitar wilayah tersebut.
"Sudah 30 menit tidak bisa jalan," ucap Naura, yang terjebak jalur menuju exit Tol Bekasi Barat, Kamis, 30 November 2023.
Demo buruh ini menuntut kenaikan UMP 2024 sebesar 15 persen. Penjabat Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhammad telah merekomendasikan kenaikan UMK Bekasi 14 persen.
Para demonstran menilai bahwa kenaikan upah tersebut merupakan hak pekerja yang harus diakui. Mereka berharap pemerintah dan perusahaan dapat merespons positif tuntutan itu.
Sebelumnya Presiden KSPI Said Iqbal mengancam ribuan buruh mulai melakukan mogok nasional di sejumlah wilayah hingga tuntutan dipenuhi. Mogok nasional awalan itu akan dimulai hari ini.
Baca selengkapnya di sini.
Selanjutnya tentang banjir di Kebon Pala
3. Banjir di Kebon Pala
Permukiman padat di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur kembali terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung, Kamis pagi.
Ketua RT.13/RW.4 Kebon Pala, Jakarta Timur, Sanusi mengatakan ketinggian air pagi ini sudah mencapai 1,7 meter. Ketinggian banjir sebelumnya hanya 1,25 meter.
Sanusi mengklaim banjir kiriman dari hulu Ciliwung hari ini yang tertinggi daripada banjir sebelumnya. "Hari ini banjir yang ke-12 di bulan ini," katanya di lokasi, Kamis, 30 November 2023.
Ia mempertanyakan efektivitas Sodetan Ciliwung yang sudah diresmikan Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada Juli 2023. Sodetan Ciliwung ini dibangun untuk mencegah banjir.
Menurut dia, tidak ada perubahan signifikan sebelum dan setelah ada sodetan tersebut. "Masih banjir-banjir aja kok," ujarnya.
Ketua RT itu tak mau ambil pusing soal fungsi sodetan yang sempat mangkrak ini. Sebab, warganya sudah terbiasa dengan musibah banjir. "Tapi kalau ditanya kecewa, ya, kecewa," ucap Sanusi.
Namun warga Kebon Pala bernama Siti Salamah menilai ada dampak positif dari Sodetan Ciliwung. "Kalau banjir enggak setinggi dulu sebelum ada sodetan," ujarnya.
Menurut dia Sodetan Ciliwung ini sudah berfungsi meski belum optimal. Dia mengatakan, mustahil jika permukiman Kebon Pala bebas dari banjir walaupun sudah ada sodetan.
"Apalagi ini lokasinya rendah ya. Pasrah aja kalau hujan, tapi ada sodetan ini memang buat banjir enggak setinggi dulu," kata Siti.
Warga lain, Joni mengatakan sejak Sodetan Ciliwung diresmikan dampaknya sudah bisa dirasakan oleh warga. Sejak ada sodetan, genangan air bisa lebih cepat surut.
Baca selengkapnya di sini.