Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Coretan hasil aksi vandalisme di Underpass Dewi Sartika, Kota Depok, kini kian banyak. Coretan itu terletak di bagian dalam dan ujung underpass yang diresmikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari pantauan Tempo, Rabu, 17 Mei 2023, coretan terdapat di bagian dalam underpass sepanjang sekitar 10 meter. Bahkan aksi vandalisme di ujung yang semula hanya ada dua kini bertambah empat titik, yakni coretan bertuliskan 'DABS' warna merah dan, tulisan 'KIKO', 'mngl' dan 'DEMS' berwarna hitam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah seorang sopir ojek online atau ojol di sekitar underpass Erick, 37 tahun, mengatakan aksi vandalisme tersebut sudah ada sejak beberapa hari lalu.
Pria berambut gondrong tersebut mengaku tidak tahu pasti kapan vandalisme yang diujung Underpass Dewi Sartika itu dibuat. "Tiga atau empat hari kemaren waktu saya di sini sudah ada," kata Erick, Rabu, 17 Mei 2023.
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional atau PAN DPRD Jawa Barat M. Hasbullah Rahmad menyayangkan Underpass Dewi Sartika Depok jadi sasaran vandalisme. "Sangat disayangkan ya, sudah dibangun mahal-mahal dan dibangun megah malah jadi terlihat kumuh," kata Hasbullah.
Menurut Hasbullah, secara estetika Underpass Dewi Sartika sudah bagus dan megah, karena itu Pemkot Depok melalu instansi terkait harus bisa menjaga dan melakukan pengawasan.
"Satpol PP harus lebih ekstra melakukan pengawasan, jika perlu tangkap pelaku dan beri sanksi agar ada efek jera, jika terjadi pembiaran vandalisme makin banyak," ucap Hasbullah.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Kehormatan DPRD Jawa Barat ini menegaskan bahwa masyarakat dan pengendara tidak akan menanyakan underpass itu dibangun provinsi atau kota. "Masyarakat tahunya itu ada di Depok dan sudah sepatutnya dijaga dengan baik," tuturnya lagi.
Ia pun meminta agar Pemkot Depok dapat menyediakan ruang ekspresi bagi pemuda, sehingga dapat menyalurkan minat dan bakatnya, khususnya untuk mencegah vandalisme dan diarahkan ke kegiatan positif.
"Kami dari DPRD Jawa Barat pun akan menyampaikan hal ini ke Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jawa Barat," ucap Hasbullah.