Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Facial sering dipilih sebagai upaya memulihkan kondisi kulit akibat jerawat. Namun, tidak semua kulit yang berjerawat bisa diatasi dengan facial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dengan facial, perawatan itu sudah lebih cepat pulih. Tetapi, tidak semua kulit yang berjerawat bisa di-facial. Di situ tugasnya dokter untuk memilah mana yang bisa mana yang tidak," ujar dr. Hengky Nurhidayat Affandi dari Klinik Estetika dr. Affandi di Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perawatan facial sendiri bisa dilakukan dalam 2-3 minggu sekali, namun sesuai anjuran dokter yang merujuk pada kondisi kulit.
Baca juga:
Bukan Cuma Jerawat, Dahi pun Rentan Bruntusan. Ini Penyebabnya
Ingin Jerawat Cepat Sembuh, Lakukan 10 Cara Berikut
Memiliki Masalah Jerawat? Ikuti 9 Tips Ampuh Ini
5 Jenis Bekas Jerawat dan Cara Mengatasinya
Khusus untuk jerawat yang disertai peradangan, umumnya membutuhkan waktu pulih yang lebih lama. Kondisi radang ini biasanya karena ada keterlibatan bakteri yang bereproduksi melewati batas ambang normal. Kulit pun bereaksi.
"Ada reaksi radang. Makanya jadi bernanah, bengkak, nyeri, sakit, itu karena ada reaksi terhadap bakteri di kulit," papar Hengky.
Sementara untuk jerawat yang kecil-kecil, biasanya karena komedo, kotoran di pori-pori tersumbat, minyak tersumbat, belum ada bakteri yang terlibat.
Hengky menuturkan, jerawat muncul karena banyak faktor, seperti stres, kurang tidur di malam hari, makanan, kebersihan wajah yang kurang terjaga. Pada wanita, ada faktor spesifik tambahan yakni hormon karena menstruasi.
Saat jerawat tak terhindarkan, dia menyarankan untuk tetap menjaga kebersihan kulit, mengurangi pemakaian makeup, khususnya untuk wanita dan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan secara langsung.
"Dokter akan berikan solusi, bisa dengan krim atau perawatan, disesuaikan dengan kondisi kulit," papar Hengky.