Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sering menyimpan makanan sisa? Meski hemat, makan makanan sisa yang terlalu lama di dalam atau di luar lemari es bisa berisiko bagi kesehatan Anda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir laman Healthline, ada beberapa jenis makanan yang lebih rentan menyimpan patogen seperti bakteri atau racun yang bisa mengganggu kesehatan. Karena itu, berapa lama makanan tetap aman tergantung pada beberapa faktor, termasuk persiapan yang aman, penyimpanan yang tepat, dan jenis makanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut beberapa makanan yang bisa disimpan, dipisahnya menurut tinggi rendah risikonya.
Makanan berisiko rendah
1. Sayuran
Semua buah dan sayuran mentah harus dicuci dengan air bersih sebelum dikonsumsi. Ssemakin cepat Anda memakannya, semakin baik. Setelah dicuci secara menyeluruh dan dipotong, buah segar umumnya akan disimpan selama 3-5 hari.
Setelah dimasak, sisa sayuran yang disimpan dalam wadah kedap udara biasanya akan bertahan hingga 3–7 hari di lemari es. Sayuran kalengan yang dimasak seperti kacang-kacangan umumnya bertahan 7-10 hari dengan penyimpanan yang layak.
Buah-buahan dan sayuran dengan kandungan air yang lebih tinggi, seperti tomat, mentimun, dan stroberi, lebih cepat layu daripada yang memiliki kadar air lebih rendah seperti kangkung, kentang, dan pisang.
2. Roti
Roti buatan sendiri dapat bertahan sekitar 3 hari pada suhu kamar, sementara roti yang dibeli di toko akan aman dikonsumsi selama sekitar 5-7 hari kecuali jika Anda melihat jamur. Roti yang berjamur tidak boleh dimakan.
Menyimpan roti di lemari es akan membantu memperpanjang umur simpannya sekitar 3-5 hari, meskipun kualitasnya semakin lama semakin lama berkurang.
Makanan berisiko menengah
1. Pasta dan biji-bijian
Pasta dan biji-bijian yang dimasak seperti barley dan quinoa bisa disimpan hingga 3 hari bila disimpan dengan benar. Jika Anda membekukannya setelah dimasak, umumnya 3 bulan sebelum mulai hilang kesegarannya.
2. dessert
Makanan penutup atau dessert dan permen biasanya bertahan sekitar 3-4 hari berada di lemari es.
Makanan berisiko tinggi
Makanan yang memiliki risiko keracunan makanan lebih tinggi adalah makanan yang mengandung protein dan kadar air lebih tinggi, dua karakteristik yang memungkinkan mikroba tertentu tumbuh.
1. Nasi
Nasi dapat membawa spora Bacillus cereus. Bakteri ini menghasilkan racun yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan. Simpan dan dinginkan nasi dalam waktu 1 jam setelah dimasak, dan konsumsilah dalam 3 hari jika disimpan di kulkas.
2. Daging dan unggas
Daging giling dan unggas yang telah dimasak pada suhu yang aman dapat bertahan di lemari es sekitar 1-2 hari selama disimpan di atau di bawah 41 derajat fahrenheit atau 5 derajat Celcius.
Daging dan unggas lainnya, seperti steak, fillet, daging, dan daging panggang, bertahan 3-4 hari di lemari es. Jika Anda mencairkannya sebelum dimasak, pastikan untuk melakukannya di lemari es, jangan di suhu ruang. Setelah cair, bisa disimpan dalam waktu 2 hari sebelum dimasak.
Daging yang dibuka harus dikonsumsi dalam 3-5 hari setelah pembukaan. Demikian juga, salad dingin, seperti telur, tuna, atau ayam, harus dikonsumsi dalam 3-5 hari.
3. Kerang, telur, sup, dan semur
Telur adalah makanan berisiko tinggi lainnya, karena dapat menularkan bakteri Salmonella. Telur rebus yang dikupas harus dikonsumsi dalam 7 hari setelah dimasak dan disimpan di lemari es.
Kerang dan ikan dapat menyimpan banyak patogen atau racun seperti histamin yang dapat menyebabkan Anda sakit. Makanan laut sebaiknya dikonsumsi dalam 3 hari. Sup dan semur, dengan atau tanpa daging atau ikan, umumnya akan bertahan 3-4 hari di lemari es.
Jika makanan tersebut berasal dari restoran, sebaiknya jangan disimpan terlalu lama. Sebab, Anda tidak tahu apakah bahan-bahan yang digunakan cukup segar.