Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan mobil bekas Carro Indonesia masih didominasi merek Jepang. Mobil bekas kelas premium, seperti Mercedes-Benz dan BMW belum tumbuh signifikan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Di masa pandemi, secara umum volume memang turun hingga 90 persen. Tapi, mobil-mobil seperti Avanza, Mobilio, Calya, Terio, dan mobil LCGC buatan Jepang masih laris," ujar Co-Founder Carro Indonesia, Aditya Lesmana dalam konferensi pers virtual, Rabu, 1 Juli 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sementara untuk mobil merek premium Eropa seperti Mercedes-Benz dan BMW tetap dicari. Namun transaksinya tidak sebanyak mobil buatan Jepang.
"Mercy dan BMW masih diminati, tapi volumenya masih kecil. Jadi ada atau tidaknya, pandemi tetap tidak berpengaruh signifikan,"ujarnya.
Di situs resmi Carro, juga disebutkan menjual berbagai jenis mobil bekas dari berbagai merek, Selain, Mercy dan BMW, merek Jerman lainnya seperti Carro Volkswage dan Audi.
Carro sendiri merupakan salah satu marketplace mobil bekas di Indonesia. Meski fokus pada penjualan online, namun Carro Indonesia memiliki satu showroom offline.
Showroom itu disebut mampu menampung sekitar 200 unit mobil dan disediakan kepada pengunjung atau calon konsumen di wilayah Jabodetabek. Kedepannya, Carro juga berencana membangung sekitar 10 showrrom untuk memperluas jangkauan pasar.
"Sekarang kita punya satu showroom, tapi kedepannya, sampai akhir tahun 2022 kamai akan membangun sekitar 10 showroom di berbagai wilayah Indonesia,"ujarnya.
Adapun mobil bekas yang dijual di Carro umumnya berumur di bawah 7 tahun dari tahun produksi. Selain itu, mobil yang ditawarkan juga dipastikan bebas kecelakaan, bebas banjir, dan dilengkapi dokumen.
WIRA UTAMA