Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengusulkan total anggaran percepatan penanganan virus corona senilai Rp 769,25 miliar. Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti menyatakan anggaran itu masuk dalam pos belanja tak terduga atau BTT yang disesuaikan dengan prediksi tingginya kasus Covid-19 di Ibu Kota.
"Pada saat awal, angka prediksi kami kan tinggi. Tentu kami harus menyesuaikan angka prediksi kasus dengan penganggaran," kata dia usai rapat di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Kamis, 18 Juni 2020.
Dia memaparkan alokasi anggaran penanganan Covid-19 terbagi menjadi BTT Tahap 1 dan BTT Tahap 2. Untuk anggaran BTT Tahap 1 mencapai Rp 129,32 miliar dan seluruhnya cair. Menurut Widyastuti, mayoritas dana itu terserap untuk membeli perlengkapan kesiapsiagaan tenaga medis, alat pelindung diri (APD), dan kebutuhan laboratorium.
Selanjutnya pada BTT Tahap 2 diusulkan anggaran Rp 639,92 miliar. Adapun Badan Pengelola Keuangan Daerah atau BPKD DKI menyetujui Rp 255,41 miliar dari usulan tersebut. "Tahap kedua kami hitung lagi karena kami hitung sampai posisi untuk Juli-September," ucap dia.
Total anggaran yang sudah disetujui BPKD senilai Rp 384,74 miliar. Artinya, tutur dia, Rp 384,74 miliar telah diterima Dinas Kesehatan dan siap dibelanjakan. Angka itu terdiri dari akumulasi Rp 129,32 miliar di BTT Tahap 1 dan Rp 255,41 miliar di BTT Tahap 2.
Berjalannya waktu, anggaran yang diperlukan dan diserap Dinas Kesehatan berubah dari Rp 384,74 miliar menjadi Rp 372,99 miliar. Alasannya puncak kasus virus corona atau Covid-19 di Jakarta terjadi pada April 2020 atau sebulan lebih cepat dari prediksi. Setelah bulan itu, Widyastuti menyampaikan, jumlah kasus mereda.
"Poinnya kami membelanjakan sesuai dengan kebutuhan yang kami butuhkan," jelasnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini