Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Dipimpin Profesor Pitoyo, Ilmuwan Buat Robot Gundam 18 Meter

Ilmuwan di Jepang berusaha menjembati fiksi ilmiah dan sains dari Gundam.

26 Maret 2019 | 10.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan di Jepang kini berusaha menjembati fiksi ilmiah dan sains dari Gundam, tokoh robot dalam serial fiksi ilmiah. Mereka akan membuat robot Gundam setinggi 18 meter.

Berbeda dari robot serupa yang pernah ada, melalui proyek Gundam Global Challenge (GGC) mereka menciptakan robot Gundam setinggi gedung enam tingkat itu bisa bergerak melalui implementasi teknologi machine learning dan artificial intelligence.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bukan untuk Senjata, Ini Tujuan Dibuatnya Robot Gundam

Salah satu pimpinan proyek, yang merupakan ilmuwan asal Indonesia, Prof Pitoyo Hartono mengakui bukan perkara mudah merealisasikan robot ini.

"Delapan belas meter itu lumayan besar. Karena ini robot dia punya volume, proporsinya seperti manusia. Kalau tingginya 10 kali lipat, lebarnya juga 10 kali lipat, ketebalannya juga 10 kali lipat. Jadi volumenya 1.000 kali manusia," ujar dia dalam acara yang digelar Nodeflux bertajuk "Mechamorphosis: AI Brings Gundam to Life"’ di Jakarta, Senin malam, 25 Maret 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pitoyo Hartono, profesor bidang jaringan saraf buatan dari Chukyo University, Jepang, yang tergabung dalam tim ilmuwan Gundam Global Challange. Proyek ini akan membangun robot Gundam setinggi 18 meter. Istimewa

Pitoyo dan tim harus membuat robot itu bergerak dan hal ini mempertimbangkan sejumlah aspek, salah satunya momen inersia atau kekuatan sebuah objek mengubah rotasinya.

"Dia harus bergerak. Moment of innertia atau cara mengukur kesulitan bergerak dan itu berbanding pangkat dua dengan panjang yang akan kita gerakkan. Jadi, kalau panjangnya 10 kali, moment of innertianya akan 100," papar dia yang merupakan ahli AI sekaligus profesor di School of Engineering Chukyo University, Jepang.

"Dikalikan volumenya, kesulitan Gundam ini akan bergerak 10.000 kali manusia. Tidak ada robot selama ini yang mempunyai kesulitan untuk digerakkan dengan skala ini," kata Pitoyo.

Ide menciptakan robot Gundam bergerak setinggi 18 meter tidak serta merta mendapatkan sambutan hangat dari para investor.

"Saat pertama, kami ditolak oleh semua perusahaan yang kami dekati. Saya bilang jangan dianggap ini sebagai robot. Kita anggap gedung yang bisa bergerak. Mengapa? ini latihan. Di dunia ini mungkin kita tidak butuh gedung yang seperti ini, tetapi kalau memikirkan space di Mars, kalau mendirikan gedung lalu lingkungannya jelek kita bisa memindahkannya sedikit," kata Pitoyo.

Dia mengakui robot Gundam ini tak akan sesempurna seperti dalam animasi. Namun, justru hal ini menjadi semacam pembuka bagi generasi muda agar mereka memoles kekurangan ini.

Rencananya Robot Gundam selesai sekitar Oktober 2020, setelah Olimpiade Tokyo dan akan dipamerkan selama setahun di Yokohama.

Gundam merupakan salah satu animasi populer di Jepang dan beberapa negara lain. Animasi ini dibuat oleh studio Sunrise dan serial pertamanya dimulai pada 7 April 1979.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus