Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan pedagang tampak menjajakan berbagai jenis ikan laut di Pasar Ikan Modern Muara Baru, Jakarta Utara sore ini, Jumat, 15 Maret 2019. Pasar yang baru diresmikan oleh Presiden Jokowi itu beroperasi mulai pukul 16.00 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari pantauan Tempo, para pedagang sibuk mengeluarkan ikan dalam kemasan plastik untuk diletakkan dalam box agar siap dijual. Masing-masing box diisi dengan jenis ikan yang sama. "Nanti habis magrib baru mulai ramai, pada datang pembeli," kata Ridwan, 38 tahun, seorang penjual ikan di sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ridwan memiliki empat lapak jualan ikan di sana. Letaknya berada di sisi tengah pasar, dekat dengan tangga besi menuju lantai 2 yang saat ini berisi ruko-ruko yang belum beroperasi. Dia telah berjualan di PIM Modern Muara Baru sejak 11 Februari 2019. "Di tempat yang lama, saya sudah jualan sejak 1995," kata dia.
Pasar Ikan Muara Baru yang lama hanya berada sekitar 100 meter dari pasar ikan modern. Saat ini, kondisi pasar lama sudah tidak beroperasi.
Saat ditanya pendapatnya tentang pasar baru tersebut, Ridwan mengatakan tidak ada yang terlalu istimewa. "Sebenernya tidak beda jauh, cuma di sini agak rapi, mungkin di tempat lama waktu masih baru ya sama," kata dia.
Pedagang menata ikan di Pasar Ikan Modern Muara Baru, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2019. Di pasar ini pengunjung dapat membeli berbagai jenis ikan, seperti udang, cumi, gurita, sotong, tuna, tongkol, cakalang, bandeng, dan jambal. TEMPO/Hilman Fathurahman W
Di Pasar Ikan Modern Muara Baru, tidak terlihat banyak sampah yang berserak. Kondisi lantai dari semen dengan permukaan yang polos itu juga tidak dipenuhi lumpur, seperti pada pasar ikan tradisional. Pasar terlihat bersih dan tidak becek.
Saluran air pembuangan berfungsi dengan baik. Namun, lantai semen yang tergenang air terasa licin ketika berjalan. Apalagi jika menggunakan sepatu dengan tapak berbahan spon karet busa. Dari pantauan Tempo, para pedagang di sana banyak mengenakan boots karet.
Menurut Ridwan, yang membedakan lokasi baru dan lama adalah tata letak lapak yang lebih rapi. Selain itu, akses air bagi penjual lebih praktis karena disalurkan melalui pipa ke masing-masing lapak. "Kalau dulu airnya ada di satu tempat, jadi kita minta orang untuk diantarkan ke lapak," kata dia.
Ihwal antusiasme pembeli, menurut Ridwan, juga tidak jauh berbeda. Baik di pasar modern maupun pasar lama, dia bisa menjual 1-3 ton ikan per hari. Ikan yang dia jual seperti tongkol dan bawal hitam didatangkan dari Demak, Lampung, dan Pekalongan.
Ridwan mengatakan PIM Modern juga masih memiliki kekurangan, yakni minimnya lokasi pengepakan ikan. Menurut dia, lokasi pengepakan itu berpengaruh terhadap kedatangan pembeli ke lapak pedagang. Jika lapak berada jauh dari lokasi pengepakan, menurut Ridwan, para pembelinya cenderung sepi. "Jadi kalau lapaknya di pojok ya susah," kata dia.
Dari pantauan Tempo hari ini, PIM Muara Baru yang baru beroperasi hanya di lantai 1, yaitu tempat penjualan ikan. Sedangkan di lantai dua, ruko-ruko terlihat belum buka. Di area food court, hanya ada satu pedagang yang berjualan.
Pasar Ikan Modern atau PIM Muara Baru merupakan proyek milik Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dikelola oleh Perum Perindo. PIM dibangun dengan dana APBN 2018 senilai Rp 150 miliar. Bangunan berlantai tiga ini dibangun pada Februari 2018 oleh BUMN kontraktor PT PP (Persero) Tbk.
PIM terdiri dari 894 kios basah (wet market) dan 155 kios kering (dry market). Fasilitas lain yang terdapat di PIM yakni cold storage, food court, ruang pengepakan, Instalasi Pengolahan Limbah (IPALI), klinik, ATM, ruang pertemuan dan masjid.
Pasar Ikan Modern Muara Baru beroperasi mulai pukul 16.00 WIB hingga 00.00 WIB. Konsumen dapat membeli berbagai jenis ikan di sana seperti udang, cumi, gurita, sotong, tuna, tongkol, cakalang, bandeng, jambal dan lainnya.