Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

DWP Tak Lagi Digelar di Jakarta, karena Ada Penolakan?

Tahun ini penyelenggara menambahkan simbol X sebagai lambang sepuluh tahun pagelaran DWP.

8 Desember 2018 | 10.28 WIB

Pengunjung menikmati alunan musik electric di DWP 2017 hari kedua di Jiexpo, Jakarta, 16 Desember 2017. Tempo/Fakhri Hermansyah
Perbesar
Pengunjung menikmati alunan musik electric di DWP 2017 hari kedua di Jiexpo, Jakarta, 16 Desember 2017. Tempo/Fakhri Hermansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pentas musik Djakarta Warehouse Project atau DWP tak lagi digelar di Jakarta mulai 2018. Sejak pertengahan tahun, promotor pergelaran Ismaya Live, mengumumkan DWP bakal diboyong dari Jakarta International Expo Center di Kemayoran ke Garuda Wisnu Kencana Cultural Park di Bali.

Baca: DWP 2017, Penonton 21 Tahun ke Atas Boleh Tenggak Minuman Alkohol

Media Relation Ismaya, Kevin Wiyarnanda, mengatakan tahun ini adalah momentum spesial untuk pertunjukan musik yang mereka gelar. "Karena tahun ini merupakan tahun ke-10, jadi kami mau membuat sesuatu yang berbeda," katanya, Jumat, 7 Desember 2018. Konsep anyar dari DWP pun diangkat dengan menambahkan simbol “X” menjadi DWPX.

Meski dalam sejumlah kesempatan penyelenggara menjelaskan simbol sepuluh romawi itu untuk menandakan 10 tahun DWP namun tidak sedikit peserta loyal yang mengartikan lambang itu sebagai penanda kepindahan panggung dari Jakarta ke Bali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Seorang pegawai JIEXPO yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan, kontrak kerjasama JIEXPO dan DWP tak diperpanjang lagi untuk tahun ini. Alasannya, banyak pihak yang menolak pagelaran ini di Jakarta. Namun pernyataan disanggah Media Relation JIEXPO, Roy Kumar. "Sama sekali tidak ada kaitannya dengan kontrak atau apa pun," kata Roy.

Roy menyebut, perhelatan DWP tahun ini berbarengan dengan gelaran pameran manufaktur di JIEXPO. "Jadi memang sudah ada event lebih dulu," ujarnya. Ismaya kalah cepat dengan penyelenggara pameran untuk memesan tempat.

Tahun lalu, sekelompok orang yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Peduli Banga berunjuk rasa di depan Balai Kota, Jakarta Pusat. Mereka menuntut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membatalkan acara DWP.

Mereka menolak DWP karena menganggap acara musik tersebut merusak moral bangsa. DWP juga dianggap sebagai acara yang jauh dari budaya Indonesia.

Baca: DWP 2017 Didemo, Sandiaga Uno: Anak Saya Biasanya ke Sana

Bahkan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta saat itu, Abraham Lunggana alias Lulung, menuduh festival musik DWP sarat narkoba dan minuman beralkohol. Selain itu, ia menyebut ketidakjelasan penghitungan pajak festival. "Kalau saya tanya panitia, katanya rugi terus,” ujar Lulung pada 3 Desember 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus