Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Pendiri Grup Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja, meninggal pada Sabtu pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Managing Director Sinar Mas, Gandi Sulistiyanto, menyebutkan faktor usia dan kesehatan menjadi penyebab pria kelahiran Quanzhou, Fujian, Cina, 97 tahun lalu, tersebut meninggal. Eka Tjipta akan dimakamkan di permakaman keluarga di Desa Marga Mulya, Karawang, Jawa Barat, dalam waktu yang ditentukan kemudian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hingga tadi malam, jenazah Eka Tjipta disemayamkan di rumah duka Sentosa, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Sejumlah tokoh tampak bergantian melayat. Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno, misalnya, bergantian tiba, kemarin sore.
Sebelumnya, dua anggota kabinet Presiden Joko Widodo juga datang, yakni Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara serta Reformasi Birokrasi Syafruddin. Puluhan karangan bunga ucapan belasungkawa memenuhi lokasi persemayaman, di antaranya dari mantan Presiden B.J. Habibie; Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan; mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama; hingga Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian.
Pada 2018, Eka Tjipta menempati peringkat ketiga dalam daftar orang terkaya Indonesia versi majalah Forbes dengan kekayaan senilai US$ 8,6 miliar. Konglomerasi Sinar Mas yang dibangun Eka Tjipta dan keluarganya kini mencakup industri bubur kertas, properti, perkebunan, layanan keuangan, hingga telekomunikasi.
l CAESAR AKBAR | FAJAR PEBRIANTO
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo