Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Boyolali - Humas PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) Sabar Budi mengatakan pabrik perakitan PT Esemka di Kabupaten Boyolali saat ini mempekerjakan sekitar 220 karyawan. "Sebanyak 179 karyawan lulusan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Adapun sisanya adalah karyawan di bagian manajemen," kata Sabar saat ditemui Tempo pada Jumat, 6 September 2019.
Dari jumlah 179 karyawan lulusan SMK itu, Sabar berujar, sekitar 65 persennya dari Kabupaten Boyolali. "Dari 65 persen karyawan asli Boyolali itu, 35 orang di antaranya dari Desa Demangan," kata Sabar.
Demangan adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Sambi, Boyolali. Di desa tersebut, pabrik perakitan mobil Esemka didirikan di atas tanah seluas 115.000 meter persegi dengan sistem sewa selama 30 tahun.
Pernyataan Sabar ihwal jumlah serta prosentase karyawan PT Esemka tersebut untuk menepis kabar bahwa perusahaannya selama ini lebih mengutamakan lulusan SMK dari luar kota dalam perekrutan karyawannya.
"Sistem perekrutan karyawan itu ada yang lewat sekolah-sekolah SMK, ada juga yang direkomendasikan oleh pemerintah desa, terutama desa-desa di sekitar pabrik ini," kata Sabar.
Presiden Direktur PT Esemka Eddy Wirajaya menambahkan, jumlah karyawan di perusahaannya terbilang fluktuatif. "Dulu pernah mencapai sekitar 300 orang. Tapi sembari menunggu peresmian ini, kami melakukan perampingan hingga yang ada sekarang ini," kata Eddy.
Setelah pabrik perakitan mobil Esemka di Boyolali diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, kapan PT Esemka akan membuka rekrutmen karyawan secara terbuka, Eddy menjawab, ""Kami akan menghitung dulu potensi dari agreement yang sudah jadi, baru menghitung kapasitas dan permintaan (produksi) dibandingkan dengan ketersediaan karyawan. Sehingga cost production tidak bombastis," kata Eddy.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini