Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Fenomena Anak Citayam di Sudirman, Ini Cara Satpol PP Jaga Kebersihan di Dukuh Atas

Meski Anies Baswedan menyambut kehadiran anak Citayam di Sudirman, bukan berarti para remaja itu bisa membuang sampah sembarangan.

11 Juli 2022 | 11.54 WIB

Gaya para remaja saat mengunjungi kawasan Dukuh Atas, di Sudirman, Jakarta, Senin, 4 Juli 2022. Devie Rahmawati keinginan para remaja untuk mengabadikan momen di kota yang menjadi metrosentrik tersebutlah yang menyebabkan banyak remaja khususnya yang berada di wilayah penyangga seperti Citayam dan Bojonggede berlomba-lomba menjangkau pusat kota Jakarta. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Gaya para remaja saat mengunjungi kawasan Dukuh Atas, di Sudirman, Jakarta, Senin, 4 Juli 2022. Devie Rahmawati keinginan para remaja untuk mengabadikan momen di kota yang menjadi metrosentrik tersebutlah yang menyebabkan banyak remaja khususnya yang berada di wilayah penyangga seperti Citayam dan Bojonggede berlomba-lomba menjangkau pusat kota Jakarta. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut kehadiran anak Citayam hingga Bojonggede di Dukuh Atas sebagai demokratisasi Jalan Sudirman. Jalan di pusat bisnis Jakarta itu menjadi milik semua, siapa saja bisa datang menikmati, mulai dari orang tua hingga anak-anak.

Anies mendukung keberadaan anak Citayam, Bojonggede nongkrong di sekitar Terowongan Kendal, Dukuh Atas, di sekitar Jalan Jenderal Sudirman atau dikenal dengan istilah Fenomena SCBD, singkatan dari Sudirman, Citayam, Bojonggede dan Depok.

"Itu bukan sekedar trotoar, mendadak tower-tower itu bukan hanya milik mereka yang beberja di tempat ini sebagai pengalaman, tapi siapa saja silakan datang," tutur Anies di Thamrin Nine Complex pada pekan lalu. 

Meski Anies Baswedan menyambut kehadiran anak SCBD di Jalan Sudirman, bukan berarti para remaja itu bisa membuang sampah sembarangan.  

Satpol PP DKI Jakarta akan menerapkan sanksi sosial menyapu sampah jika ada pengunjung buang sampah sembarangan di kawasan Sudirman. Penerapan sanksi sosial itu disampaikan  Satpol PP DKI di akun instagram @satpolpp.dki, Ahad malam. 

Satpol PP mengumumkan akan melakukan inspeksi secara intensif di kawasan Sudirman sampai Terowongan Kendal, dekat Stasiun Sudirman Baru. Dalam video di akun Instagram itu terlihat petugas Satpol PP memakai pengeras suara untuk memperingatkan pengunjung agar tidak buang sampah sembarangan.  


"Yang kedapatan membuang sampah di sembarang tempat akan dikenakan sanksi," kata anggota Satpol PP itu. 

Petugas Satpol PP kerap menginspeksi kawasan itu setelah banyak anak SCBD nongkrong dan muncul fenomena Citayam Fashion Week karena para remaja itu mengenakan pakaian gaya street fashion. 

Pada Jumat, 8 Juli lalu, 5 remaja dikenai sanksi soal menyapu jalan di sekitar kawasan Stasiun Sudirman Baru. Mereka kedapatan membuang sampah dan puntung rokok sembarangan di kawasan tersebut.

ABG itu diminta memakai rompi oranye petugas kebersihan. Pada rompi itu tertulis: "kalau bukan orang sembarangan, jangan membuang sampah sembarangan."

Satpol PP berharap sanksi itu menjadi peringatan bagi pengunjung lain untuk menjaga kebersihan. 
Fenomena anak Citayam di Sudirman ini membuat jumlah pengunjung di kawasan Sudirman meningkat dalam beberapa pekan terakhir. 

Baca juga: 
Fenomena Anak Citayam, Anies Baswedan: Jalan Sudirman Dirancang Complete Street

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus