Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Produsen mobil AS, General Motors atau GM, memutuskan sepenuhnya beralih ke produksi mobil listrik.
GM mengumumkan program mengakhiri produksi semua mobil, termasuk truk dan SUV, bertenaga diesel dan bensin. Perusahaan bahkan mematok target mengalihkan seluruh armada barunya ke penggerak listrik pada 2035 alias 14 tahun lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Seperti dilansir CNBC pada Kamis lalu, 28 Januari 2021, target beralih ke mobil listrik bagian dari rencana yang lebih luas untuk menjadi netral karbon pada 2040.
Mereka akan menggunakan 100 persen energi terbarukan untuk menggerakkan fasilitas produksi di AS pada 2030 dan secara global pada 2035.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca: General Motors Mundur dari Indonesia, Andalkan 26 Diler Chevrolet
“Bagi GM, dampak karbon paling signifikan berasal dari emisi knalpot kendaraan yang kami jual , dalam kasus kami, 75 persen," kata CEO GM Mary Barra.
GM juga telah mengungkapkan rencana mengalihkan tiga pabriknya di AS untuk memproduksi kendaraan listrik. Bahkan, telah disiapkan peluncuran 30 mobil listrik baru secara global pada 2025 melalui investasi sebesar 27 miliar dolar AS.
Pengumuman GM tersebut muncul hanya sehari setelah Presiden AS Joe Biden menandatangani serangkaian perintah eksekutif yang memprioritaskan perubahan iklim di semua tingkat pemerintahan.
Biden juga memutuskan AS mengekang emisi karbon yang memanaskan planet.
Selama beberapa tahun belakangan, General Motors telah menggembar-gemborkan panduan "triple zero vision," termasuk masa depan dengan nol emisi melalui mobil listrik. Namun, GM tidak pernah mengumumkan kerangka waktunya.
Menurut Barra, sangat penting bagi GM untuk berakselerasi menuju masa depan penjualan mobil tanpa emisi alias mobil listrik. Sasaran lainnya, perusahaan ingin mewujudkan kondisi tanpa kemacetan dan tabrakan dengan menggunakan teknologi keselamatan canggih serta mobil nirawak.
CNBC | THE NEW YORK TIMES