Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nabila Faisal mengaku tengah hamil 19 minggu atau memasuki bulan kelima. Ini artinya, dalam empat bulan ke depan ia dan suaminya, Marcell Darwin, akan menjadi orang tua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengakuan ini disampaikan selebgram itu dalam vlog terbarunya, The Darwins, pada Kamis, 5 Maret 2020. Menurut dia, pada saat kehamilan pertamanya ini cukup berat karena dia mengalami mual-muntah di trimester pertama. Bahkan dia sempat dirawat di rumah sakit karena asam lambungnya naik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Selama tiga bulan pas prepare wedding, gue berantakan. Mood kacau, gue nggak bisa kemana-mana. Makan apa pun muntah. Berat badan nggak naik malah turun. Masuk rumah sakit gara-gara maag kambuh,” ujar dia.
Dia juga mengalami kejadian yang memalukan di trimester pertama. Saat itu, dia dan Marcell sedang mengunjungi sebuah mal di Jakarta Selatan. Lalu dia bersin. “Tiba-tiba pipis. Jijik banget, lagi. Sampai netes-netes,” kata dia.
Nabila mengaku, saat ia menikah, kehamilannya memasuki trimester kedua. Saat itulah awal ia tak lagi merasakan mual dan muntah. Ia merasa hidupnya kembali normal.
“Tapi dia tukang tidur. Pergi ke mana aja, pasti tidur di mobil,” kata Marcell, menimpali.
Marcell Darwin juga merasakan perubahan Nabila yang dulu sering memeluk, kini tak pernah lagi. Setiap kali tidur, Nabila hanya memegang perutnya. Sampai-sampai, ketika akhirnya Nabila memeluk dia, Marcel terharu hingga menangis.
“Gue memang jarang meluk karena lagi mual. Risi banget deket-deket,” kata Nabila Faisal.
Mual muntah yang terjadi selama kehamilan disebut dengan morning sickness. Meskipun namanya morning sickness, mual muntah yang dialami ibu hamil bisa terjadi kapan saja sepanjang hari.
Menurut laman Mayo Clinic, kebanyakan perempuan hamil mengalami morning sickness di trimester pertama, tapi ada juga yang mengalaminya sepanjang kehamilan.
Kadang-kadang mual muntah terjadi begitu parah, disebut dengan hiperemesis gravidarum. Kondisi ini bisa menyebabkan ibu hamil dehidrasi parah atau mengakibatkan hilangnya lebih dari lima persen dari berat badan dibandingkan dengan sebelum kehamilan.