Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Hari Bhakti Adhyaksa ke-64, Jaksa Agung Wajibkan Jajarannya Netral di Pilkada 2024

Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin memberikan pesan kepada jajarannya mengenai pilkada serentak 2024.

22 Juli 2024 | 10.18 WIB

Jaksa Agung Republik Indonesia, Sanitiar Burhanuddin. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
material-symbols:fullscreenPerbesar
Jaksa Agung Republik Indonesia, Sanitiar Burhanuddin. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin memberikan pesan kepada jajarannya mengenai pemilihan kepala daerah atau pilkada serentak 2024. Hal ini disampaikan Burhanuddin, begitu ia disapa, dalam upacara peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke-64 pada hari ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Pada penghujung amanat, Sanitiar Burhanuddin mengatakan pilkada serentak akan dilakukan pada 27 November 2024 mendatang. Sehingga, perlu persiapan dari jajaran Kejaksaan dalam Sentra Gakumddu (Sentra Penegakan Hukum Terpadu).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Yang paling saya soroti adalah berkaitan netralitas jajaran Kejaksaan," ujar Burhanuddin di Badan Diklat Kejaksaan, Ragunan, Jakarta Selatan pada Senin, 22 Juli 2024.

Dia menegaskan tidak ada ruang politik praktis bagi Kejaksaan. "Netralitas Adhyaksa adalah harga mati. Kalian melenceng dari situ, aku tindak! Ingat itu," tegas Burhanuddin.

Selain itu, dia mengungkapkan kinerja Kejaksaan yang mampu menjadi lembaga penegak hukum yang paling dipercaya dalam kurun waktu lima tahun belakangan ini. Burhanuddin menuturkan Kejaksaan mampu hadir untuk mewujudkan serta menjawab harapan masyarakat dan bangsa dalam mewujudkan keadilan, pemanfaatan, dan kepastian hukum.

Burhanuddin juga menyebut Kejaksaan mampu melaksanakan penegakan hukum dan pemberantasan kejahatan tanpa pandang bulu, namun tetap humanis. Keberhasilan ini, kata dia, adalah hasil kerja keras dan kerja cerdas bersama. 

Dia menegaskan capaian kinerja ini harus dijaga, dirawat, dan ditumbuh kembangkan. "Jangan sia-siakan segala pengorbanan dan kerja keras yang telah kita lakukan bersama."

Menurut Burhanuddin, dalam melaksanakan tugas dan kewenangan, tidak pernah ada suatu prestasi atau keberhasilan yang dicapai tanpa perjuangan dan tantangan. Oleh sebab itu, dia meminta jajarannya untuk waspada.

"Jangan lengah sedikit pun, karena upaya pelemahan terhadap institusi yang kita cintai ini selalu digencarkan oleh oknum-oknum penjahat dan pihak yang tidak nyaman dengan penegakan hukum Kejaksaaan," tutur Burhanuddin.

Pilihan Editor: Bincang-bincang Terakhir Petugas TPST Bantargebang Sebelum Ditemukan Tewas

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus