Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Kalangan komunitas Harley-Davidson Club Indonesia di Yogyakarta menilai seri motor Harley-Davidson Electra Glide Shovelhead 1972 yang diselundupkan Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Akhsara Danadiputra merupakan seri yang relevan mengikuti selera pengendara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Shovelhead yang masih bisa diajak nge-gas atau kenceng," ujar pengurus Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) DI Yogyakarta Eka Wiyandi kepada Tempo Jumat 6 Desember 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Eka, pemain Harley Davidson lawas sangat paham jika Shovelhead bisa jadi pilihan tunggangan harian atau rutin touring. Namun mengorbankan segalanya demi Shovelhead menurutnya jelas tak sebanding.
Eka mengatakan dengan pertimbangan performa Shovelhead yang relatif bertenaga itu, membuat seri itu masih memiliki banyak peminat. Namun banyaknya peminat itu tak lantas membuat harga pasaran Shovelhead mengimbangi seri Knucklehead yang memang masih dianggap sebagai American Pride. Harganya di pasaran dikisaran Rp 200- 400 juta.
Eka menuturkan pamor Shovelhead yang produksi 1966 -1984 memang tinggi di era era tahun 1970 an. Sejumlah pesohor dunia, terutama para musisi rocker ikut mengkoleksinya menjadikan motor dengan kapasitas mesin di atas 1.200 cc jadi primadona jalanan.
Motor Harley-Davidson yang diselundupkan lewat pesawat baru Garuda Indonesia diduga seri Electra Glide Shovelhead. Seri itu kemungkinan mirip seperti motor mendiang Elvis Presley.
Elvis, penyanyi rock n roll kondang era 1970an, juga pernah memiliki Harley-Davidson seri Electra Glide buatan tahun 70-an. Sudah sangat klasik. Karenanya tak heran jika motor mendiang penyanyi asal Amerika Serikat tersebut masuk ke rumah lelang GWS Auctions, Agustus 2019.