JakLingko Indonesia Targetkan Semua Gerbang Stasiun dan Halte

Perbesar

Warga mengisi ulang kartu Jaklingko di kawasan Tanah Abang, Jakarta, 1 Juni 2021. ANTARA/Reno Esnir

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

PT JakLingko Indonesia memperluas uji coba penggunaan kartu dan aplikasi JakLingko.
Uji coba penggunaan kartu dan aplikasi JakLingko juga akan diperluas ke Mikrotrans bus Transjakarta non-koridor.
Dewan Transportasi meminta PT JakLingko Indonesia terus melakukan evaluasi selama uji coba agar tidak timbul masalah di kemudian hari.

JAKARTA – PT JakLingko Indonesia menargetkan semua gerbang atau gate di stasiun Commuter Line, MRT Jakarta, LRT Jakarta, serta halte Transjakarta bisa membaca kartu dan aplikasi JakLingko pada akhir tahun ini. Perusahaan akan memperluas uji coba penggunaan kartu dan aplikasi tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Utama PT JakLingko Indonesia, Muhammad Kamaluddin, menuturkan perlu waktu untuk memperbarui sistem semua gate di stasiun ataupun halte agar bisa membaca kartu dan aplikasi JakLingko. Kini baru sebagian gerbang di stasiun dan halte yang bisa memindai kartu dan aplikasi tersebut. “Ini yang perlu proses,” tuturnya dalam acara Forum Jurnalis, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan soft launching kartu dan aplikasi JakLingko pada Rabu lalu di Stasiun Tebet, Jakarta Selatan. Nantinya, masyarakat bisa menggunakan kartu dan aplikasi JakLingko untuk membayar tiket angkutan umum, seperti MRT Jakarta, LRT Jakarta, kereta rel listrik (KRL), dan Transjakarta.

Soft launching kartu dan aplikasi JakLingko itu juga menandai semakin dekatnya penerapan tarif integrasi angkutan umum. Masyarakat nantinya dikenai tarif bundling atau tiket terusan yang mengacu pada jarak tempuh.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria melakukan uji coba kartu transportasi dan aplikasi integrasi JakLingko di Jakarta, 31 Agustus 2021. Dok. Pemprov DKI Jakarta

Kamaluddin mengatakan aplikasi JakLingko akan memandu penggunanya merencanakan perjalanan. Aplikasi itu juga bakal memberikan pilihan kepada penggunanya untuk menentukan rute tercepat atau terhemat dan estimasi waktu perjalanan. “Kami terus melakukan uji coba agar rekomendasi yang diberikan itu akurat,” ujarnya.

Perusahaan, kata Kamaluddin, telah melakukan uji coba terbatas penggunaan kartu dan aplikasi JakLingko dari Monas menuju Stasiun LRT Pegangsaan Dua. Para peserta uji coba menjajal kartu dan aplikasi itu untuk berbagai moda, seperti Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta. Uji coba ini rencananya diperluas untuk rute lain, seperti Stasiun MRT ASEAN dan Halte CSW yang dilintasi bus Transjakarta koridor 13.

Kamaluddin menerangkan, uji coba penggunaan kartu dan aplikasi JakLingko juga akan diperluas ke Mikrotrans—mikrolet yang sudah bekerja sama dengan Transjakarta—dan bus Transjakarta non-koridor. Perusahaan menargetkan card reader di Mikrotrans dan bus Transjakarta non-koridor bisa membaca kartu serta aplikasi JakLingko sebelum penerapan karcis terusan berbasis jarak diterapkan pada Maret 2022. “Jadi, ketika tarif terintegrasi diterapkan, semua moda, termasuk Mikrotrans dan Transjakarta non-koridor, sudah bisa terhubung dengan kartu dan aplikasi JakLingko,” katanya.

Supir angkutan umum kota (angkot) JakLingko di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, 6 Agustus 2021. TEMPO/Subekti

Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Haris Muhammadun, merupakan salah satu peserta uji coba terbatas sistem integrasi pembayaran tiket menggunakan kartu dan aplikasi JakLingko. Menurut dia, gate di stasiun MRT bawah tanah tak membaca QR code aplikasi JakLingko dengan mulus lantaran lampu stasiun terlalu terang. Walhasil, ia perlu berulang kali memindai QR code pada gate. “Lampu yang terang itu mengganggu proses pembacaan QR code oleh gate,” ujar Haris.

Haris menilai gate tiket di stasiun KRL lebih memudahkan pengguna aplikasi JakLingko. Sebab, letak sensor untuk memindai QR code agak condong ke depan, sehingga pengguna aplikasi cukup memiringkan telepon selulernya tanpa harus menelungkupkan ponselnya seperti di gate stasiun MRT ataupun halte Transjakarta.

Haris menilai wajar jika PT JakLingko Indonesia memperluas uji coba penggunaan kartu dan aplikasi JakLingko. Jumlah gate di stasiun KRL, MRT Jakarta, LRT Jakarta, serta halte Transjakarta yang bisa membaca kartu dan aplikasi JakLingko akan bertambah secara bertahap.

Haris mencontohkan saat pengelola jalan tol mulai menggunakan kartu uang elektronik sebagai alat pembayaran. Awalnya, jumlah gerbang tol yang melayani pembayaran dengan kartu uang elektronik lebih sedikit dibanding gerbang tunai. Namun, seiring dengan banyaknya pengguna kartu tersebut, gerbang tol yang melayani pembayaran tunai berkurang. “Sama dengan penggunaan kartu dan aplikasi JakLingko. Gate yang bisa baca kartu dan aplikasi itu akan bertambah secara bertahap,” katanya.

Haris mengingatkan agar PT JakLingko Indonesia terus melakukan evaluasi selama uji coba kartu dan aplikasi JakLingko. Tujuannya agar tidak timbul masalah saat masyarakat menggunakan kartu dan aplikasi itu.