Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Jamur Cordyceps untuk Jaga Imunitas, Simak Cara Mengonsumsinya

Jamur Cordyceps mengandung beberapa bahan aktif dan bersifat sebagai immunodobulator, anti inflamasi, dan antivirus.

1 Juli 2020 | 16.30 WIB

Jamur ulat atau cordyceps  dijemur di dalam rumah pedagang cordyceps di Prefektur Otonomi Tibet Hainan, provinsi Qinghai, Cina 7 Juni 2019. Jamur cordyceps dipercaya dapat menyembuhkan gangguan ginjal hingga impotensi, meskipun kurangnya bukti ilmiah.  REUTERS/Aly Song
Perbesar
Jamur ulat atau cordyceps dijemur di dalam rumah pedagang cordyceps di Prefektur Otonomi Tibet Hainan, provinsi Qinghai, Cina 7 Juni 2019. Jamur cordyceps dipercaya dapat menyembuhkan gangguan ginjal hingga impotensi, meskipun kurangnya bukti ilmiah. REUTERS/Aly Song

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jamur Cordyceps mengandung beberapa bahan aktif dan bersifat sebagai immunodobulator, anti inflamasi, antivirus dan bisa mengobati gangguan pernapasan, termasuk antioksidan. Salah satu manfaat mengonsumsi jamur ini adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau imunitas.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Berdasarkan prediksi melalui analisis bioinformatik, kandungan Adenosin dan Cordycepin dalam Cordyceps berpotensi sebagai antivirus dengan struktur mirip dengan Galidesivir, yakni antivirus yang disinyalir cocok untuk virus corona dan sudah melalui uji klinis fase pertama.

"Strukutrnya (Adenosin dan Cordycepin) menghambat, mengganggu proses replikasi virus. Bahan-bahan aktif ini yang bisa bekerja sistemik untuk melakukan proses ketika tubuh kita imbalancing, sehingga sistem imun bisa terjaga baik," ujar Guru Besar Fakultas MIPA dan Pakar Biomolekuler Universitas Brawijaya, Prof. Widodo dalam Webinar, Rabu, 1 Juli 2020.

Baca: Uji Obat Herbal ke Pasien Covid-19, Kenapa Jamur Cordyceps?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk mendapatkan manfaat jamur ini, bagaimana cara terbaik mengonsumsinya?

"Paling baik diekstrak, karena dengan diekstraksi senyawa-senyawa lain yang mungkin kurang baik bisa dihilangkan sehingga yang didapatkan senyawa yang diperlukan," ujar Widodo.

Ekstraksi sendiri terbagi dua cara yakni tradisional dan modern. Untuk proses tradisional biasanya dengan perebusan, sementara cara modern yakni mengekstraksi jamur dengan larutan organik.

"Proses ekstraksi macam-macam, ada yang tradisional, modern. Minimum diesktrak menggunakan air panas dalam perebusan, kalau di perusaaan modern bisa dengan ekstraksi dengan larutan organik," tutur Widodo.

Lalu, bolehkah jamur dikonsumsi dengan herbal lainnya?

"Idealnya herbal itu dimixing semakin baik, tetapi saya belum menemukan riset kalau (jamur Cordyceps) dicombine akan lebih baik atau tidak. Saya rasa konsumsi jamur ini tidak perlu dengan herbal lain," kata Widodo.

Dia mengingatkan, jamur Cordyceps Militaris relatif aman dikonsumsi untuk jangka panjang namun sebaiknya tetap memperhatikan dosisnya.

"Konsep herbal di samping aktivitasnya, kemanan, lalu dosisnya. Dosis yang dianjurkan harus dipatuhi. Untuk Cordyceps, karena sifat antviral, blocking gandaan material genetik sehingga dianjurkan tidak terlalu banyak, meskipun belum ada literatur yang menyatakan efek samping dengan dosis tertentu," tutur dia.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus