Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Serial The Last of Us mendorong pencarian tentang jamur Cordyceps. Jika mengetik The Last of Us di pencarian Google, akan muncul gambar jamur di bagian bawah tampilan. Klik gambar itu, layar monitor akan dipenuhi tampilan pertumbuhan jamur.
Apa itu jamur Cordyceps?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jamur Cordyceps tumbuh di dataran tinggi di Asia, terutama Tibet, Nepal, dan Cina. Mengutip Verywell Health, Cordyceps jenis jamur yang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional Cina. Jamur itu dinilai memiliki efek antioksidan dan antiperadangan.
Jamur cordyceps. REUTERS
Mengutip WebMD, cordyceps bermanfaat meningkatkan rangsangan sel dan bahan kimia tertentu dalam sistem kekebalan tubuh. Berkemungkinan pula membantu melawan sel ganas dan mengecilkan ukuran tumor, terutama kanker paru-paru atau kulit. Saat ini jamur cordyceps alami sulit didapat. Penggunaan suplemen jamur cordyceps harus disesuaikan secara individual dan diperiksa oleh profesional bidang medis, seperti ahli diet, apoteker, atau dokter.
1. Ketahanan tubuh
Mengutip Healthline, jamur cordyceps dinilai bermanfaat meningkatkan produksi molekul adenosine triphosphate (ATP) untuk memberikan energi otot tubuh. Manfaat itu untuk meningkatkan cara tubuh menggunakan oksigen, terutama saat berolahraga. Klaim ini pertama kali menjadi berita utama pada 1990-an. Saat itu pencapaian para atlet Cina dihubungkan dengan suplemen yang mengandung jamur cordyceps.
Suplemen Cordyceps setiap hari secara bertahap meningkatkan asupan oksigen maksimum atau VO2 Max orang dewasa muda setelah tiga pekan.
2. Mencegah kadar lemak tinggi
Jamur cordyceps diyakini memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan yang membantu mencegah hiperlipidemia atau tinggi kadar lemak dalam darah. Banyak dari manfaat ini dikaitkan dengan cordycepin, komponen bioaktif jamur tersebut. Polisakarida yang ditemukan di cordyceps juga dianggap membantu.
Hasil dari penelitian terhadap hewan mengaitkan penggunaan cordyceps dengan penurunan hiperlipidemia. Polisakarida ekstraksi dari cordyceps menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida hamster.
Adapun cordycepin dikaitkan dengan perbaikan hiperlipidemia. Itu telah dikaitkan dengan strukturnya yang mirip adenosin, bahan kimia alami dalam tubuh manusia yang dibutuhkan selama metabolisme dan pemecahan lemak.
Seperti kebanyakan penelitian tentang jamur cordyceps, uji coba terhadap manusia tetap dibutuhkan sebelum membuat klaim kesehatan secara detail. Penelitian yang dilakukan terhadap manfaat kesehatan dari jamur Cordyceps masih terbatas. Perlu banyak penelitian memastikan manfaatnya untuk kesehatan apa pun.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.