Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Inspektur Jenderal Abdul Karim memastikan personelnya memeriksa Tim Perintis Presisi Polri sebelum patroli ke lapangan. Dia mengatakan personel Propam akan cek perlengkapan dan memberitahu agar petugas bekerja sesuai prosedur pengamanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pasti akan dicek saat apel oleh Propam, cek kesiapan, surat tugas, pimpinannya harus hadir memimpin anak buahnya," kata Karim saat ditemui di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian, Kamis, 26 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan, Propam tidak ikut dalam patroli polisi tersebut. Namun anggota Tim Patroli Perintis Presisi akan diperiksa apabila ada dugaan pelanggaran kode etik profesi selama bekerja.
Apabila tim patroli terbukti melanggar, Propam akan menjatuhkan sanksi sesuai putusan sidang etik profesi. "Memang tugas kami seperti itu, memastikan bahwa SOP (Standar Operasional Prosedur) harus sudah dilakukan anggota," ucap Karim.
Perwira tinggi Polri itu memahami bahwa tim tersebut sedang jadi sorotan karena pengamanan tawuran. Terakhir kali, tim tersebut menangani tawuran di wilayah Polda Metro Jaya.
Namun setelah itu ada tujuh mayat di kali Bekasi yang merupakan pelaku tawuran. Para remaja itu diduga takut menghindari polisi yang sedang berpatroli.
Bidang Propam Polda Metro Jaya pun telah memeriksa 17 polisi dalam kasus tersebut. Abdul Karim mengatakan Markas Besar Polri juga turut memberi asistensi.
"Prinsipnya kami memberikan asistensi, bahwa dalam penanganan kasus harus melibatkan pihak eksternal supaya terbuka, transparan, dan objektif," tuturnya.
Nama Tim Perintis Presisi diresmikan oleh Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri Komisaris Jenderal Mohammad Fadil Imran pada 14 Juni 2023. Tim tersebut kerap berpatroli keliling di wilayah satuan masing-masing untuk mencegah ancaman keamanan dan ketertiban masyarakat.
Sebelumnya, tim yang keliling itu punya berbagai macam nama, seperti Tim Jaguar dan nama-nama hewan lainnya. Tetapi, kata Fadil, nama seperti itu dihilangkan dan hanya ada satu nama resmi.
"Tidak ada lagi Tim Badik, Tim Viper, Tim Raimas Backbone, Tim Jaguar, Tim Kobra, atau Sabhara dengan pola reserse," ujar Fadil saat pimpin apel di Polda Metro Jaya, Rabu, 14 Juni 2023.
Pilihan Editor: Mantan Anggota dan Simpatisan di Riau Mendukung Pembubaran Jamaah Islamiyah