Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Kanwil DJP Jakarta Utara Laporkan Penerimaan Pajak Rp 11,3 Triliun dari Target Rp 53,9 Triliun

Kanwil DJP Jakarta Utara melaporkan telah mencatatkan penerimaan pajak Rp 11,3 triliun per 27 Maret 2023. Baru 21,7 persen dari target.

28 Maret 2023 | 11.32 WIB

Wajib pajak melaporkan surat pemberitahuan tahunan (SPT) pajak di kantor pelayanan di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu, 11 Juli 2018. Pendapatan negara tumbuh 16,0 persen, didukung kinerja penerimaan perpajakan yang mampu tumbuh 14,3 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Wajib pajak melaporkan surat pemberitahuan tahunan (SPT) pajak di kantor pelayanan di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu, 11 Juli 2018. Pendapatan negara tumbuh 16,0 persen, didukung kinerja penerimaan perpajakan yang mampu tumbuh 14,3 persen. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Utara melaporkan telah mencatatkan penerimaan pajak sebesar Rp 11,3 triliun per 27 Maret 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat (P2Humas) Kanwil DJP Jakarta Utara Hendriyan mengatakan besaran penerimaan pajak itu baru mencapai 21,7 persen dari target yang diberikan Direktorat Jenderal Pajak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jadi Kanwil Jakarta Utara baru membukukan 21,7 persen. Ini perlu dukungan teman-teman semua, agar target yang diemban kepada kami dapat tercapai," kata Hendriyan saat acara dialog perpajakan bersama insan pers seperti dikutip dari Antara, Senin, 27 Maret 2023.

Hendriyan mengatakan pada tahun 2023, Kanwil DJP Jakarta Utara diberikan target penerimaan pajak oleh Ditjen Pajak sebesar Rp 53,9 triliun.

Adapun secara nasional, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah menyepakati target penerimaan pajak secara nasional pada tahun 2023 sebesar Rp1.718 triliun.

Menurut Hendriyan, sektor perdagangan masih menjadi pendukung penerimaan pajak terbesar di wilayah Jakarta Utara.

"Kontribusinya lebih dari 50 persen dari sektor perdagangan, jadi itu yang paling besar. Yang kedua baru sektor (industri) pengolahan," kata Hendriyan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus