Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bogor - Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan motor gede alias moge Harley-Davidson dan dua penyeberang jalan turut disikapi Dinas Perhubungan Kota Bogor. Kecelakaan yang menewaskan satu orang itu terjadi di Jalan Raya Padjajaran, di depan Rumah Sakit PMI pada Ahad, 15 Desember lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Atas kejadian itu, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan Kota Bogor Dodi Wahyudin meminta warga agar tidak menyeberang di jalur cepat tersebut sebab itu jalur one way. "Jalur itu sangat riskan untuk menyeberang," kata dia kepada Tempo di kantornya, Senin, 16 Desember 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dodi mengimbau warga untuk menyeberang di fasilitas penyeberangan yang telah disediakan. Menurut dia, di Jalan Raya Padjajaran itu sudah ada underpass namun belum maksimal digunakan oleh warga.
Menurut Dodi, penyediaan fasilitas penyeberangan itu disiakan karena jalan tersebut merupakan jalur cepat, satu arah dan tepat berada di terusan traffic light. Sehingga, kata dia, pengendara umumnya pasti melaju dengan kecepatan tinggi. "Jadi mending lewat underpass saja deh, lebih aman," ujarnya.
Kejadian kecelakaan yang melibatkan moge itu terjadi pada Ahad pagi, 15 Desember lalu. Moge yang dikendarai HK menabrak dua penyeberang jalan yang merupakan nenek dan cucu. Siti Aisyah, sang nenek meninggal di lokasi, sedangkan sang cucu yang berusia 4 tahun masih menjalani perawatan di rumah sakit. Pengendara moge telah ditetapkan menjadi tersangka.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan sebetulnya jalur itu sudah dicanangkan sebagai kawasan tertib lalu lintas. Namun ia juga menyebut bahwa kecelakaan merupakan musibah yang bisa saja terjadi.
Bima pun menyerahkan kasus kecelakaan tersebut kepada kepolisian untuk diusut tuntas. "Ya kan kalau tabrakan kan bisa di mana saja. Setiap titik atau setiap saat punya potensi untuk lakalantas," kata dia.
Menurut Bima, sebetulnya sangat jarang sekali orang menyeberang di lokasi kejadian terebut. Sebab, pihaknya sudah menyiapkan underpass atau zebra cross di depan Mall Lippo dan Botani Square.
Sebelum ada fasilitas itu, Bima Arya mengakui memang masih banyak orang yang sembarangan menyeberang. Jika memang dibutuhkan lagi, ia akan mempertimbangkan untuk membuat lagi fasilitas penyeberangan di sekitar lokasi kejadian "Ya nanti saya koordinasikan sama forum lalu lintas ya," kata dia.