Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kerusuhan 22 Mei lalu disebut-sebut berdampak pada penjualan helm di Jakarta Fair 2019. Produsen helm Tarakusuma Indah menyebut pengunjung sepi pada awal-awal pembukaan pameran di kawasan Kemayoran tersebut.
"Gara-gara hasil Pilpres kemarin, jadi ibaratnya pengunjungnya itu agak kurang. Pas pembukaan hingga tiga hari setelahnya itu sepi banget," ujar Sales Marketing PT. Tarakusuma Indah, Johan yang ditemui pada Senin, 20 Juni 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca Juga: Produsen Helm KYT Berikan Diskon Hingga 50 Persen di Jakarta Fair
Sepinya pengunjung akibat isu kerusuhan 22 Mei itu berimbas pada angka penjualan helm per harinya. Kata Johan, biasanya dalam sehari ada sekitar 300-an unit helm yang laku. Namun pada awal-awal pameran yang bertepatan dengan rentetan aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu RI itu, jumlah penjualan menurun drastis.
"Waktu awal-awal pembukaan pameran, 100 unit pun gak nyampe," kata dia.
Menurut dia, saat itu pengunjung dari luar kota berpikir datang ke Jakarta Fair dengan alasan keamanan. "Jadi pengunjung dari luar kota itu berpikir datang gara-gara ada isu Jakarta tidak aman,"ujarnya.
Oleh karenanya, dia berharap agar kedepannya pengunjung Jakarta Fair 2019 bisa meningkat. Ya, tren peningkatan itu sendiri juga mulai dirasakan, Johan pasca libur lebaran. "Sekarang mulai okelah, semoga kedepannya lebih baik lagi,"ujar Johan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca Juga: Tarakusuma Indah Merilis Helm KYT R-10 Flat Visor Harga Murah
Dalam pameran kali ini Tarakusuma memasang helm-helm produksinya seperti KYT, AGV, INK, Suomy, KYT, MDS, dan BMC. Kata Johan, tahun ini tak ada tipe baru, namun motiv lebih beragam. "Untuk helm baru belum ada, tapi motif baru itu banyak,"ucap dia.
WIRA UTAMA