Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Masih ada 2 juta alat pelindung diri milik konsorsium Korea Selatan yang menumpuk dan tak disalurkan.
Pemerintah menolak membeli APD itu dengan alasan terlalu mahal.
Perseteruan itu diduga ikut mempengaruhi hubungan Indonesia dan Korea Selatan.
TIMBUNAN kardus terlihat di berbagai penjuru kantor PT GA Indonesia di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 4 September lalu. Lobi, kantin, klinik, hingga loker karyawan dipenuhi karton cokelat berisi alat pelindung diri (APD) merek Kaltech. Direktur Utama PT GA Indonesia Song Sung Wook mengatakan kantornya menampung sekitar 37 ribu boks, masing-masing seberat 20 kilogram. āIsinya 2 juta APD,ā ujarnya.
PT GA adalah bagian dari konsorsium produsen APD Korea Selatan yang terdiri atas 20 pabrik di Indonesia. Melalui PT Permana Putra Mandiri, perusahaan alat kesehatan di Jakarta Timur, konsorsium itu mendapat pesanan 5 juta alat dari Kementerian Kesehatan pada 28 Maret lalu. Hingga Mei lalu, konsorsium tersebut telah mendistribusikan sekitar 3,1 juta set APD kepada pemerintah dengan rincian 2,1 juta set merek Boho dan selebihnya Kaltech.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo