Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketika membicarakan zat adiktif, hal pertama yang Anda pikirkan mungkin adalah rokok atau narkoba. Padahal, ada jenis zat adiktif lainnya yang bahkan bisa Anda temukan di menu makanan atau minuman sehari-hari, misalnya teh dan kopi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Zat adiktif pada dasarnya adalah obat serta bahan-bahan aktif yang bila dikonsumsi oleh makhluk hidup akan menyebabkan ketergantungan yang sulit dihentikan. Ketika Anda kecanduan zat adiktif ini, Anda ingin menggunakannya terus-menerus. Bila berhenti, tubuh akan cepat lelah dan merasakan sakit yang luar biasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Apakah Anda merupakan peminum kopi atau teh yang kerap merasa pusing atau lemas jika tidak ngopi atau ngeteh di pagi hari? Ya, itu hanyalah salah satu pertanda bahwa zat adiktif telah memengaruhi tubuh Anda.
Zat adiktif dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika, zat adiktif narkotika, dan zat adiktif psikotropika. Nah, kopi mengandung zat adiktif yang termasuk dalam kelompok zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika.
Teh dan kopi mengandung kafein yang membuat peminumnya mengalami ketergantungan, apalagi jika Anda terbiasa minum kopi lebih dari dua cangkir per hari. Kopi mengandung kafein yang lebih tinggi ketimbang teh, tapi teh juga memiliki zat adiktif lain berupa theine, teofilin, dan teobromin dalam jumlah sedikit.
Kabar baiknya, kopi dan teh tetap aman dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Apalagi, keduanya juga memiliki manfaat bagi kesehatan, misalnya mencegah penyakit Parkinson, kanker usus, kanker lambung, dan kanker paru-paru.
SEHATQ