Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Korban meninggal kecelakaan bus di Subang yang terjadi pada Sabtu pekan lalu, bertambah satu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Choridah, 62 tahun, warga RT04 RW12, Kelurahan Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa, 21 Januari 2020 pagi di Rumah Sakit Hermina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita mengatakan, korban Choridah sempat dirawat di Rumah Sakit Universitas Indonesia sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Hermina.
“Usai kejadian korban langsung dibawa ke RSUI, dan dirujuk ke Hermina pada Minggu 12 Januari 2020,” kata Novarita dikonfirmasi Tempo, Selasa 21 Januari 2020.
Novarita mengatakan, korban yang sejak kejadian kecelakaan hingga hari ini tidak sadarkan diri itu menghembuskan nafas terakhirnya akibat pendarahan di bagian kepala.
“Korban meninggal saat dirawat di ICU RS Hermina,” kata Novarita.
Choridah sempat dirawat di RSUI, namun karena keterbatasan ruangan, akhirnya Choridah dirujuk ke RS Hermina hal itu diakui Kepala Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Universitas Indonesia, Andi Ade Wijaya.
“Satu pasien dirujuk ke RS Hermina karena ada pendarahan di kepala, persoalannya ruangan kami kurang untuk perawatan intensif,” kata Ade, Senin 20 Januari 2020.
Diketahui, sejak kejadian kecelakaan rombongan kader posyandu di Kp Nagrok, Desa Palasari, Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Sabtu 18 Januari 2020, total sudah ada 9 korban meninggal.
Delapan orang diantaranya merupakan penumpang, satu orang supir bus.
Bus pariwisata PO Purnama Sari nopol E 7508 W berpenumpang 58 orang ditambah satu orang supir terguling saat melintas dari arah Bandung menuju Subang.
Bus itu membawa rombongan kader posyandu asal Kota Depok yang hendak berwisata ke kawasan Tangkuban Perahu.