Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum atau KPU DKI Jakarta melakukan sosialisasi Pemilu 2024 di tengah pemberlakuan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau car free day (CFD) di kawasan Jalan MH Thamrin, Ahad, 10 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komisioner KPU Jakarta Pusat Wahyu Dinata mengatakan sosialisasi KPU DKI di CFD sudah dimulai sejak 3 pekan lalu dan akan terus konsisten hingga menjelang pemilu Februari 2024. “Untuk mengajak masyarakat dan meningatkan masyarakat,” katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Acara sosialisasi ini, kata Wahyu Dinata, mendapat dana langsung dari Pemprov DKI.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DKI Jakarta Taufan Bakrie berharap partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024 di Ibu Kota meningkat. “Kami berharap 80 persen, lah, dari DKI. Dulu (pemilu) 2019 itu 79 persen,” katanya.
Mencoba Posko Layanan Pindah Pilih
Acara sosialisasi ini dimulai sejak pukul 07.00 WIB dan berlangsung meriah. Sosialisasi Pemilu 2024 dilengkapi dengan kegiatan senam bersama dan dihadiri dua maskot KPU, Sura (suara rakyat) dan Sulu (suara pemilu). Keduanya mengenakan kostum badut untuk menggaet perhatian para peserta CFD agar mau tahu lebih lanjut mengenai pemilu 2024.
Wahyu Dinata menuturkan pihaknya juga membuka posko layanan pindah pilih bagi warga Jakarta yang ingin berganti lokasi TPS. Syarat untuk mengurus pindah pilih cukup mudah, yaitu cukup membawa KTP, bukti daftar, dan bukti pendukung bahwa harus pindah milih.
Pasangan suami istri, Arjaya, 34 tahun, dan Watini, 32 tahun, menjadi salah dua warga yang mengurus pindah pilih dari Jakarta Pusat ke Jakarta Selatan.
“Tadi sempat tanya dulu apa saja persyaratannya, ternyata cuma tinggal tambahin surat dari kantor aja,” kata Arjaya saat ditemui di acara sosialiasi KPU DKI.
Arjaya beserta isterinya memilih untuk menyuarakan hak suaranya di Jakarta Selatan karena dekat dengan tempat bekerja. “Karena kerja di Jakarta Selatan, biar deket aja dari kantor,” katanya.
Anditia Ari Wibowo, sebagai operator di posko KPU DKI, menyatakan adanya kuota untuk para pemilih pindahan, yaitu hanya sebesar 2 persen dari jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Nanti kalau enggak dapet kami langsung geser ke TPS lain, tapi masih di kelurahan yang sama,” ucap Ari.