Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pabrikan otomotif Amerika Serikat General Motors co. atau GM berencana merombak line-up bisnis di Cina guna membendung penurunan penjualan di sana.
Telah lebih dari dua dekade GM di Cina, negara yang menyumbang hampir seperlima keuntungannya.
Menurut bos baru GM di Cina, Julian Blissett, GM ingin meraih sukses di Cina yang puncaknya pada 2017 dengan penjualan mobil total sebanyak 4 juta unit.
Seperti dilansir Antara dari Reuters pada Sabtu lalu, 22 Agustus 2020, teknologi baru, seperti mobil listrik dan mobil fitur kemudi hands-free, akan memainkan peran kunci GM di Cina.
Mobil listrik GM pun bakal diproduksi di Cina dengan hampir semua bagiannya buatan pemasok lokal.
"Cina akan memainkan peran penting dalam mewujudkan visi kami," kata CEO GM Mary Barra dalam pernyataannya. "Nol tabrakan, nol emisi, dan nol kemacetan melalui elektrifikasi dan teknologi mengemudi cerdas."
GM telah mengungkapkan rencananya menginvestasikan lebih dari 20 miliar dolar AS untuk mobil listrik dan otomatis secara global pada 2025. Belum dipastikan berapa banyak investasi yang akan digelontorkan di Cina.
GM bahkan merencanakan lebih dari 40 persen output produksi kendaraannya di Cina berupa mobil listrik.
Target tersebut dipatok akan tercapai dalam lima tahun ke depan. Menurut tulisan Reuters, penetapan ini telah disampaikan GM beberapa waktu lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini