Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

LRT ke Bogor dan MRT ke Tangerang Selatan Akan Dibangun pada 2020

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menjelaskan jalur LRT sampai Bogor dan MRT hingga Tangerang Selatan.

15 Desember 2018 | 08.30 WIB

Dua set atau 12 unit kereta mass rapid transit (MRT) Jakarta dikirim dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu malam, 7 April 2018.
Perbesar
Dua set atau 12 unit kereta mass rapid transit (MRT) Jakarta dikirim dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu malam, 7 April 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -- Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan jalur moda transportasi mass rapid transit (MRT) Lebak Bulus hingga Tangerang Selatan (Tangsel) dan  light rail transit (LRT) sampai ke Bogor diprediksi akan dibangun pada 2020.

"Kedua itu mungkin 2020 mulai proyeknya. Harus cepat karena pembicaraan dan wacananya sudah lama terutama baranangsiang," kata Bambang di Jakarta pada Jumat, 14 Desember 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk LRT ke Bogor, kata Bambang, saat ini penentuan titik terminalnya sedang dikaji. Namun, BPTJ mengusulkan berada di Baranangsiang karena di lokasi tersebut akan dibangun transit oriented development (TOD).

Bambang mengungkapkan pembangunan LRT menuju Bogor ini menggunakan pembiayaan skema kerjasama antara pemerintah dengan badan usaha (KPBU). "Sedang dikaji dan diproses, meskipun ini kewenangan pusat tapi kami menunggu respon dari pak wali kota," ucap Bambang.

Sedangkan MRT yang menghubungkan Lebak Bulus hingga Tangsel, Bambang mengatakan juga sedang dilakukan kajian untuk diproses. BPTJ memberikan waktu lima bulan ke depan kepada PT MRT agar merampungkan kajian untuk segera merealisasikan peta jalur ini.

"Mungkin kuartal pertama 2018 kajian selesai. Setelah itu akan ditentukan pola pembiayaan dan akan dievaluasi baru penetapan premarkarsa, habis itu perizinan dan masuk proses tender," kata Bambang.

Bambang mengatakan proses tersebut memakan waktu sampai setahun mulai dari proses feasibility study (FS) hinga ke tender. Menurutnya pada 2022 nanti koneksi kedua jalur ini akan sepenuhnya beroperasi.

"Nah sama kaya bangun perumahan butuh waktu. Tahun 2022 akan full beroperasi. Nantinya pada TOD akan ada komersial area atau apartemen," ujar Bambang.

Sebelumnya pemerintah telah memerintahkan PT MRT melakukan studi kelayakan perpanjangan rute transportasi ini hingga Tangsel. Studi ini merupakan tindak lanjut atas permintaan dari Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rahmi Diany.

MIS FRANSISKA DEWI | UWD

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus