Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Masjid Istiqlal-Gereja Katedral Bantah Berdebat soal Siapa Bayar Listrik Terowongan Silaturahmi

Pengurus Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal membantah ada polemik soal siapa yang akan membayar listrik Terowongan Silaturahmi

23 November 2023 | 10.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pengendara melintas di depan akses masuk Terowongan Silaturahmi di area Gereja Katedral Jakarta, Jumat, 24 September 2021. Setelah hampir 20 bulan, pembangunan konstruksi Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral Jakarta selesai. Terowongan ini menyatukan dua bangunan ikonik di Jakarta sekaligus jamaah dari dua agama yang berbeda, Islam dan Katolik. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -  Humas Gereja Katedral Jakarta, Susyana Suwadie, membantah ada polemik antara pihaknya dan pengurus Masjid Istiqlal soal siapa yang harus membayar listrik di terowongan silaturahmi. Hal ini ia sampaikan menjawab kabar yang beredar masalah tagihan listrik ini membuat terowongan tersebut tak kunjung dibuka untuk publik. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Terowongan yang menghubungkan dua tempat ibadah itu dibangun dengan tujuan menjadi ikon persatuan. "Pengelolaan Terowongan Silahturahmi dilakukan secara bersama dari pengurus Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral," kata Susyana saat dikonfirmasi TEMPO pada Selasa, 21 November 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Susyana menjelaskan selama ini pihaknya ataupun manajemen Masjid Istiqlal bukan penanggung jawab dalam pembiayaan kelistrikan. "Sejauh ini, pembiayaan seperti listrik dilakukan oleh Dinas Bina Marga Pemprov DKI," ujarnya. 

Kepala Bidang Riayah dan Juru Bicara Masjid Istiqlal Ismail Cawidu membenarkan keterangan Susyana. "Gak pernah ada masalah soal listrik terowongan itu," kata Ismail dalam keterangan tertulisnya kepada TEMPO. 

Ismail menuturkan pembangunan infrastruktur terowongan itu diprakarsai oleh Kementerian PUPR. Sementara itu, lahan yang digunakan untuk terowongan itu merupakan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

Perihal kelistrikan, Ismail membenarkan soal pembiayaan yang selama ini dilakukan oleh Dinas Bina Marga DKI Jakarta

Ismail menyebutkan saat ini terowongan masih dalam tahap pemasangan ornamen sebagai simbol sehingga belum bisa dibuka untuk umum. "Kami harapkan sudah selesai di awal 2024," katanya. 

 

 

Savero Aristia Wienanto

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus