Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Masuk angin bukan penyakit berbahaya. Namun kondisi ini bisa menjadi tolok ukur tubuh sedang mengalami kelelahan, butuh istirahat, tidur, olahraga, dan makan yang cukup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di level ringan, masuk angin bisa diatasi sendiri di rumah. Anda perlu ke dokter jika gejala masuk angin disebabkan infeksi atau melonjaknya kadar asam lambung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika mengalami masuk angin, jangan memaksa tubuh untuk terus bekerja. Segeralah beristirahat. Mengonsumsi makanan dan minuman hangat seperti sup ayam, teh hangat, dan jahe hangat bisa membantu meredakan gejala masuk angin.
Artikel terkait:
Masuk Angin dan Ingin Kerokan, Pahami Dulu Aturannya
Andalan Ririn Ekawati saat Masuk Angin, Kerokan
Bolehkah Anak Sakit atau Masuk Angin Kerokan? Ini Kata Dokter
Bekam, Bukan Sekadar Obat Masuk Angin
“Makanlah menu tinggi kalori dan protein. Selain itu, istirahat cukup. Hindari begadang karena tidur membantu memulihkan kekebalan tubuh,” saran Aswin.
Jika tidur kurang dari 8 jam sehari karena kesibukan, maka bayarlah utang tidur pada akhir pekan.
“Saya sendiri sering kurang tidur di hari kerja karena kesibukan. Tapi sebisa mungkin saya bayar di akhir pekan. Banyak yang tidak sadar, kurang tidur membuat sistem kekebalan tubuh melemah sehingga mudah terkena berbagai penyakit, termasuk gejala masuk angin,” tambahnya.
Lalu, benarkah kerokan bisa menyembuhkan gejala masuk angin? Menurut Aswin, kerokan merupakan metode pengobatan tradisional dan tidak dipelajari dalam ilmu kedokteran.
“Yang jelas kerokan membuat pembuluh darah melebar atau fasodilatasi. Itu diyakini membantu pemulihan,” jelas Aswin.