Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengungkap data hasil penelitian yang menunjukkan sebanyak 44 persen warga DKI telah mempunyai kekebalan alami karena terinfeksi Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan angka tersebut berasal dari hasil survei serologi yang dirilis pada Maret 2021 lalu dengan periode pengambilan sampel pada Desember 2020 hingga Januari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Widyastuti, data diambil pada Desember 2020 hingga Januari 2021, kemudian diolah dan dipublikasi pada Maret 2021. Kesimpulannya, 44 persen warga DKI sudah terbentuk imunitas.
"Padahal, waktu data itu dihimpun, warga belum divaksin. Artinya, warga DKI Jakarta sudah terbentuk kekebalan secara alami karena terinfeksi," katanya dikutip dari Antara, Jumat 26 November 2021.
Widyastuti menjelaskan, angka kekebalan kelompok atau herd immunity saat ini semakin besar dengan adanya program vaksinasi Covid-19, dengan capaian vaksinasi di Jakarta untuk dosis pertama sebesar 11.079.640 orang, dengan proporsi 67 persen warga ber-KTP DKI Jakarta dan 33 persen warga non-KTP DKI.
Kemudian, untuk dosis kedua sebanyak 8.944.272 orang dengan proporsi 70 persen warga ber-KTP DKI dan 30 persen warga non-KTP DKI.
"Warga DKI relatif sudah banyak yang mendapatkan dua dosis, kekebalan alami melalui terinfeksi plus mendapatkan dari vaksinasi," ujarnya.
Widyastuti berharap, terbentuknya kekebalan kelompok dapat mengurangi risiko warga terpapar COVID-19 dengan gejala berat hingga meninggal dunia.
"Sebagian besar warga yang meninggal dunia, karena terpapar dengan gejala berat dan belum mendapatkan suntikan vaksin. Faktor lainnya karena komorbid," katanya.
Menurut Widyastuti warga yang hanya menerima vaksin dosis pertama juga masih berpotensi terpapar COVID-19, sehingga hal ini menjadi pesan bahwa belum semua terlindungi 100 persen.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengklaim situasi COVID-19 di Jakarta sudah terkendali dan sudah ada kekebalan kolektif di Jakarta.
"Situasi di Jakarta secara umum terkendali, karena masyarakat yang terekspos dengan virus SARS-CoV 2, persentase sudah tinggi. Warga yang divaksinasi persentasenya juga sudah tinggi. Jadi secara kolektif sudah ada kekebalan di masyarakat di Jakarta," kata Anies, Kamis 25 November 2021.
Namun, Anies juga menyoroti penerapan protokol kesehatan COVID-19 di masyarakat saat ini makin longgar serta screening dengan aplikasi PeduliLindungi mulai diabaikan.
Dia meminta semua pihak mematuhi penerapan aturan, untuk pencegahan penyebaran Covid-19, sehingga masyarakat merasa aman datang ke sebuah tempat.
ANTARA