Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi mengganti nama 31 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jakarta menjadi rumah sehat. Bukan tanpa alasan, penggantian nama atau penjenamaan ini memiliki maksud tersendiri.
Yang paling kentara, dirinya hendak mengubah logika masyarakat tentang stigma rumah sakit yang hanya didatangi saat keadaan sakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Selama ini RS kita berorientasi pada kuratif dan rehabilitatif sehingga masyarakat datang hanya karena sakit, untuk sembuh itu harus sakit dulu,” kata Anies saat meresmikan penjenamaan itu di RSUD Cengkareng, sebagaimana diberitakan Tempo.co pada Rabu, 3 Agustus 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lebih lanjut, Anies memaparkan bahwa selama ini masyarakat Indonesia dinina bobokan kata sakit alih-alih kata sehat. Oleh sebab itu, dia perlu mengubah konsep rumah sakit menjadi rumah sehat. Harapannya supaya warga Jakarta bisa hidup sehat dan dalam kesehariannya memegang orientasi untuk hidup lebih sehat.
Jika menyadur dalam bahasa Inggris, logika–hakikat ketepatan, cara menyusun pikiran yang dapat menggambarkan ketepatan berpengetahuan–Anies dalam mengganti istilah rumah sakit menjadi rumah sehat adalah hal yang tepat. Mengutip Merriam Webster, rumah sakit adalah hospital yang asalnya dari kata hospitality dengan makna keramah-tamahan.
C. Lewis dalam bukunya berjudul “Elementary Latin Dictionary” (2000) menuliskan bahwa secara epistemologis kata hospitality berasal dari bahasa Latin, hopes. Artinya, tuan atau inang yang kemudian diserap menjadi kata hotel. Namun pada penggunaanya, antara hotel dan hospital dibedakan. Seakan-akan hospital memiliki peran dalam pelayanan medis, diagnosis hingga terapi.
Padahal, baik hotel maupun hospital memiliki semangat makna dasar yang sama yaitu keramah-tamahan dan interaksi humanis antara “tuan rumah” dan “tamu”-nya. "Hospitality itu keramahan kenyamanan, kepuasan, karena itu dalam Bahasa Inggris namanya hospital, karena kita merasakan sebuah pengalaman yang nyaman," kata Anies seperti dikutip dari akun Instagramnya.
Direktur Utama RSUD Buleleng, Putu Arya Nugraha dalam sebuah artikel berjudul “Kenapa Namanya Rumah Sakit, Bukan Rumah Sehat?” mengklaim bahwa pilihan istilah rumah sehat jauh lebih tepat ketimbang rumah sakit. Awal mula penggunaan istilah rumah sakit, tulis dia, diadopsi dari bahasa Belanda “ziekenhuis”. Jika diselaraskan dengan bahasa Inggris adalah sick house atau rumah sakit.
Demikian logika Anies Baswedan, akankah hiruk-pikuk seperti tatkala mengubah nama jalan di beberapa ruas DKI menjadi nama-nama tokoh Betawi mereda.
HARIS SETYAWAN
Baca juga : Dukung Anies Baswedan Ubah Rumah Sakit Jadi Rumah Sehat, PKS: Tapi Jangan Fokus Hal Artifisial