Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kemacetan parah terjadi di jalan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, bahkan hingga ke jalan Tol Bali Mandara di penghujung tahun lalu, tepatnya pada Jumat, 29 Desember 2023. Sebuah video soal kemacetan itu bahkan viral di media sosial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam video tersebut, terlihat wisatawan asing memilih berjalan kaki menuju bandara agar tak ketinggalan pesawat. Dinas Perhubungan Bali mencatat, kepadatan mulai terlihat sejak pukul 13.00.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun, kemacetan parah terjadi pada malam hari. Arus lalu lintas baru terurai pada pukul 00.45 Wita di sekitar bandara dan pukul 2.00 Wita di bandara.
Wulan, 23 tahun, melewati Tol Bali Mandara sehari sebelum terjadi kemacetan parah. Menurutnya, saat itu lalu lintas masih lancar.
"Tanggal 29 (Desember 2023) dan seterusnya udah gila-gilaan. Gue 29 enggak lewat Tol Bali Mandara karena menghindari macet, tapi emang di luar juga macet," tutur Wulan pada Tempo, Rabu, 3 Januari 2024.
Keluhan kemacetan juga disampaikan netizen di media sosial X (dulu Twitter). "Wah parah bali sih macetnya. Ga gerak tuh tol ke arah airport #bali #macet," tulis akun X @ken130*** pada Jumat.
Akun X @__a*** juga ikut berkomentar. "WOGH! Banyak yang jalan kali di tol karena macet otw bandara. Bali macet banget emang. Aku aja naik motor tadi kena macettt."
Penyebab Kemacetan
Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi turut buka suara soal kemacetan di Bali pada penghujung tahun yang sempat viral. "Untuk warga Bali, kemaren ada kemacetan yaaaa?? Maaf yaa kawan-kawan ," tulis Budi Karya dalam akun Instagram resminya @budikaryas pada Ahad, 31 Desember 2023.
Dalam video yang ia unggah, Budi Karya mengucapkan turut prihatin atas kemacetan yang menyebabkan wisatawan harus berjalan kaki ke bandara. Menurutnya, kemacetan tersebut di luar perkiraan.
Pada kesempatan berbeda, Budi Karya menyinggung toko oleh-oleh menjadi penyebab kemacetan. Sebab, pengunjung toko oleh-oleh yang kehabisan tempat parkir bisa memarkirkan kendaraannya di jalan.
"Memang benar apa yang disinyalir (menjadi penyebab kemacetan), toko oleh-oleh, ya diomongin baik-baik gitu. Logikanya itu ya, kalau satu tempat punya kapasitas parkir 10 kendaraan, jangan menampung 20," kata Budi Karya di Kabupaten Badung, Bali pada Ahad.
Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol (JBT), I Ketut Adiputra Karang, menampik penyebab kemacetan di akses keluar Ngurah Rai Jalan Tol Bali Mandara pada Jumat lalu karena banyaknya pengguna yang kekurangan saldo di gerbang tol.
Sebab, transaksi pembayaran di Tol Bali Mandara arah Ngurah Rai dilakukan di gerbang tol (GT) Nusa Dua dan GT Benoa. Sehingga pengguna tidak melakukan tapping pada saat di akses keluar tol.
"Kepadatan disebabkan karena kondisi lalu lintas di jalan arteri di bundaran Ngurah Rai yang menuju ke arah Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, serta meningkatnya mobilitas masyarakat di seputar Bali Selatan," ucapnya kepada Tempo, Senin, 1 Januari 2023.
Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Deddy Herlambang, buka suara soal ini. Menurutnya, kemacetan tersebut adalah imbas minimnya angkutan massal ke Bandara Bali, baik bus atau angkutan kereta api.
"Jadi mengantar satu orang aja dengan satu mobil, ini yang bikin macet parah," ujar Deddy kepada Tempo, Senin. "Adanya toko oleh-oleh menurut saya bukan substansi, karena masalah subtansinya adalah minimnya angkutan umum massal sebagai feeder ke Bandara Bali."
Selanjutnya: Upaya mengatasi kemacetan...
Upaya Mengatasi Kemacetan
Menhub Budi Karya, dalam video yang diunggah di Instagramnya, mengatakan pihaknya menyediakan 150 bus di beberapa titik, terutama di bandara untuk mencegah kembali terjadi kemacetan parah. Untuk jangka panjang, pemerintah tengah menggodok rencana pembangunan angkutan umum massal LRT Bali dari bandara.
"Tapi itu kan membutuhkan waktu," tutur Budi Karya. "Saya berkoordinasi dengan Gubernur, Kapolda, dan masyarakat Bali, kita upayakan angkutan massal itu ditambahkan dan kurangi kendaraan pribadi."
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan, mengatakan pihaknya telah merekayasa jalur akibat kemacetan parah itu. Ini dilakukan dengan memberi akses bagi kendaraan roda dua untuk bisa mengantar penumpang hingga drop zone atau area keberangkatan, menyediakan ojek online, hingga menyiapkan kendaraan roda dua untuk membantu penumpang yang membawa koper.
“Troli kami siapkan di dekat akses kendaraan agar penumpang terbantu membawa bagasi, dan penyediaan dua unit mobil boogie untuk mobilisasi penumpang lansia, penumpang dengan anak dan penumpang yang membawa banyak bagasi,” kata Handy pada Jumat malam.
Awalnya, pengelola bandara bersama Polres Bandara dan TNI AU telah berupaya menangani kemacetan sejak terlihat potensi kepadatan. Tapi, volume kendaraan yang kian padat menyebabkan kemacetan terjadi di jalan menuju pintu masuk bandara hingga di jalan-jalan protokol lain, seperti Jalan Kediri dan Bypass Ngurah Rai
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan atau Dishub Bali, IGW Samsi Gunarta, mengakui timnya terlambat menangani potensi kemacetan di akses jalan menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Jumat.
“Kemarin kami terlambat sedikit untuk memberlakukan penanganan secara intensif jadi keburu penuh bandaranya, hari ini kita coba lebih baik kami perbaiki indikator threshold-nya,” ujarnya pada Sabtu, 30 Desember 2023.
Samsi menuturkan, Dishub Bali akan mengontrol lalu lintas untuk menekan waktu perjalanan di arah bandara. Pengaturan ini rencananya dilakukan hingga arus balik pada Rabu, 3 Januari 2024.
Guru besar transportasi dari Universitas Indonesia, Sutanto Soehodho, mengatakan arus lalu lintas ketika libur Natal dan tahun baru (Nataru) memang tengah tinggi. Oleh sebab itu harus diantisipasi dengan angkutan lanjutan yang memadai.
"Dalam kondisi puncak lalu lintas tinggi, berbagai upaya dapat dilakukan," tutur Sutanto pada Tempo, Senin.
Misalnya, dengan membatasi perjalanan kendaraan pribadi. Selain itu, bisa juga dengan menambah kapasitas angkutan umum, seperti bus yang terjadwal dengan baik alias shuttle, sehingga tidak terpengaruh angkutan pribadi atau taksi kecil.
"Demikian juga pada perjalanan di jalan tol dapat dilakukan strategi contraflow sesuai jadwal pesawat dan angkutan umum," ucapnya.
AMELIA RAHIMA | ANTARA