Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Berita Tempo Plus

Menggali Identitas Saudara Tua

Sebagai entitas budaya, suku Wehea lahir ratusan tahun lalu. Ada yang meragukan mereka bukan hasil akulturasi.

1 Mei 2006 | 00.00 WIB

Menggali Identitas Saudara Tua
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

MASIH terang dalam ingatan Ledjie Taq, ke-pala adat suku Wehea, peristiwa empat dekade silam di Kampung Nehas Liah Bing. Ketika itu sejumlah petinggi Dayak Kenyah, mewakili ratusan pengikut mereka yang baru saja menginjakkan kaki di kampung itu, me-nemui pimpinan suku Wehea. ā€Mereka minta izin menempati sebidang tanah untuk tinggal dan berladang,ā€ kata Ledjie, yang ketika itu berusia belasan tahun. Para pemimpin memberikan sebidang tanah di hilir Sungai Wehea. Tapi para pendatang ini merasa tidak cocok dengan lokasi yang ditunjuk. Mereka meminta areal di dekat hulu sungai. Awalnya, berat bagi para te-tua Wehea memberikan izin. Tapi, dengan bujukan, termasuk mengakui Wehea sebagai saudara tua, luluh pula hati para tetua.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus