DI ruang Pengadilan Negeri Bandung. Wanita 24 tahun itu diadili. Mengenakan kaus oblong dan celana panjang ketat, si jangkung berisi ini ceplas-ceplos. Ketika hakim tunggal Djadja Djaelani memanggil namanya, wanita itu menyambut dengan teriak, "Saya yang namanya Etty, Pak." Ditanya tempat tinggalnya, Etty berujar. "Yah, di mana saja, deh. Kadang di emper toko. Atau di jongko-jongko. Jongko, ya semacam kios tempat jualan, Pak. Kadang di kolong jembatan." Tapi ia juga sering tidur di hotel. "Dari mana uangnya?" tanya Hakim. "Ah, Bapak, kayak nggak tahu saja. Uangnya, ya, kalau saya dibawa tamu hotel yang "ngajak tidur di sana, dong." Di malam larut akhir Januari itu, Etty, yang sedang "menjaja asmara", teler. Ia berjingkrak di trotoar Jalan Karanganyar, Bandung. Sambil jaipongan, dari mulutnya menyemprot caci-maki dan celoteh. Ketika itulah ia dijaring petugas Tibum (Ketertiban Umum) Kota Madya Bandung, lalu esoknya diseret ke depan meja hijau. "Sudah berapa kali kamu diciduk," Djadja bertanya. "Wah, sudah sering, Pak. Kalau tidak salah sudah 10 kali lebih. Tapi saya tetap jadi bondon. Saya ini pelacur sejak belasan tahun, Pak." Hakim itu tanya lagi, "Lho, kamu ini beragama apa tidak?" Jawab Etty, "Tidak, Pak." Mengapa? "Ya, bagaimana beragama? Hidup saya ini 'kan sudah terlalu kotor dan brengsek. Apalagi sejak dulu saya ini melarat terus. Mana mungkin hidup beragama?" Hakim itu mengetuk palunya, Etty melanggar Pasal 492 KUHP (mabuk di muka umum), dihukum kurungan tiga hari atau bayar denda Rp 3.000. Kontan Etty beranjak dari kursi dan menghampiri meja Djadja. Ia merogoh kantung celananya. Dengan genit berbisik, "Waduh, Pak. Gimana, ya? Saya cuman punya duit seribu perak, Pak." Astaga. "Kalau mau bayar denda, sama Pak Jaksa saja nanti," ujar Hakim. "Sudah 25 tahun saya sebagai hakim, baru kali ini menangani perkara seperti Etty," ujar Djadja, 51, tamatan FH Unpad itu. Setelah sidang bubar, Etty berteriak, "Hidup bondon. Hidup bondon ...." Dan Pak Hakim geleng-geleng kepala. "Kalau seminggu sekali mengadili orang macam ini, bisa pusing kepala saya," tuturnya, tertawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini