Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Mentega versus Margarin, Mana yang Lebih Sehat?

Kemiripan mentega dengan margarin mengundang pertanyaan mendasar mengenai manakah produk yang lebih aman dan sehat untuk dikonsumsi.

7 Agustus 2019 | 18.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi margarin (Pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mentega dan margarin merupakan produk yang berbeda, meskipun penampilannya serupa. Dua bahan makanan yang sering dijadikan pengganti minyak goreng ini juga mengundang pertanyaan mendasar mengenai manakah produk yang lebih aman dan sehat untuk dikonsumsi. Pertanyaan ini masih kontroversial, tetapi keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta cita rasa yang berbeda.

Bahaya mentega

Di balik kandungan nutrisi yang menyehatkan, seperti omega-3, vitamin K2, dan lainnya, mentega atau butter memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi. Konsumsi lemak jenuh ditemukan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal yang lebih mencengangkan adalah fakta bahwa hampir 50 persen dari mentega terbuat dari lemak jenuh. Selain lemak jenuh, mentega juga mengandung banyak kolesterol yang dapat memicu kemungkinan meningkatkan kolesterol dalam tubuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tidak hanya itu, kolesterol juga dikaitkan dengan risiko penyakit jantung. Meskipun demikian, kaitan kolesterol dengan risiko penyakit jantung masih memerlukan studi lebih lanjut.

Bahaya margarin

Margarin juga mengandung lemak trans yang bisa meningkatkan kadar kolesterol baik (LDL)  dan menurunkan kadar kolesterol jahat (HDL).

Namun, bahaya yang mengintai tidak hanya dari lemak transnya, tetapi juga dari kandungan omega-6 dalam margarin yang bisa meningkatkan kemungkinan terkena penyakit peradangan kronis, serta dari zat-zat tambahan lain, berupa zat pewarna, dan sebagainya.

Meskipun demikian, sebagian besar margarin mengandung lemak tak jenuh ganda yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung. 

Beberapa margarin juga diperkaya dengan sterol dan stanol yang bisa meningkatkan kadar HDL dan menurunkan kadar kolesterol jahat LDL, tetapi riset lebih lanjut masih diperlukan untuk menelusuri efek sterol dan stanol terhadap penyakit jantung.

Mana yang lebih sehat?

Hal yang paling penting yang harus diingat adalah untuk tidak mengonsumsi mentega atau butter dan margarin secara berlebihan, serta mengusahakan untuk memilih jenis margarin dan mentega yang lebih sehat untuk dikonsumsi. 

Bila Anda ingin menggunakan mentega, maka pilihlah mentega yang lebih bernutrisi yang terbuat dari susu dengan sapi yang diberikan pakan rumput dan bukan makanan olahan.

Jika Anda memilih margarin, maka carilah margarin yang bebas dari lemak trans dan terbuat dari minyak tumbuhan yang sehat, seperti margarin dari minyak zaitun. 

Selalu cek label margarin untuk melihat apakah margarin mengandung minyak yang terhidrogenasi. Meski margarin disebut tidak mengandung lemak trans, tetapi bila terdapat minyak yang terhidrogenasi, maka pasti terdapat lemak trans di dalamnya.

Pilihlah juga margarin yang tidak terlalu keras. Semakin keras margarin, maka semakin banyak pula lemak trans yang terkandung di dalamnya.

SEHATQ.COM

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus