Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Angka kasus Covid-19 bisa meningkat akibat varian Arcturus menjelang masa mudik Lebaran 2023.
Tingkat vaksinasi booster menjelang masa mudik Lebaran masih rendah.
Di daerah, rumah sakit rujukan mengantisipasi lonjakan jumlah kasus Covid-19 seusai masa mudik Lebaran.
GRUP WhatsApp yang beranggota Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan para epidemiolog riuh pada Kamis sore, 13 April lalu, hingga malam hari. Berbagai pesan berhamburan setelah Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa, menjelang masa mudik Lebaran, ada dua orang yang terinfeksi subvarian Covid-19 XBB.1.16 atau Omicron, yakni Arcturus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang tergabung dalam grup tersebut, Iwan Ariawan, bercerita, para ahli mengingatkan Menteri Budi Gunadi agar segera memperketat protokol kesehatan di simpul-simpul transportasi dan ruang publik menjelang Idul Fitri. Sebab, varian Arcturus bisa menimbulkan ledakan angka kasus Covid-19 seusai masa mudik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Apalagi penyebaran Arcturus satu setengah kali lipat lebih cepat daripada Omicron,” kata Iwan saat dihubungi Tempo pada Kamis, 13 April lalu. Grup percakapan berjudul "3T"—singkatan dari testing, tracing, dan treatment—itu rutin membahas penyebaran Covid-19, kemunculan varian baru, vaksinasi, protokol kesehatan, serta kebijakan pemerintah, termasuk mudik Lebaran.
Budi Gunadi Sadikin kemudian mengeluarkan instruksi kepada anak buahnya agar menyiapkan langkah antisipasi. Juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, mengatakan perintah itu di antaranya mempercepat pemberian vaksin dosis ketiga dan keempat atau booster di daerah-daerah tujuan mudik.
Suasana di RSUP dr. M. Djamil, Kota Padang, 12 April 2023. (Tempo/ Fachri Hamzah)
Menteri Kesehatan juga meminta petugas kantor kesehatan pelabuhan meningkatkan pengawasan di bandar-bandar udara internasional. “Terutama di pintu masuk yang menerima kedatangan penumpang dari negara yang kasus subvarian barunya sedang meningkat,” tutur Syahril melalui pesan pendek.
Tiga pekan sebelumnya, para epidemiolog sudah memberikan rambu-rambu kepada pemerintah. Dalam rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantor Kementerian Kesehatan, para ahli mengingatkan pemerintah agar berhati-hati lantaran Arcturus—diambil dari nama bintang raksasa merah—mewabah di sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, Jepang, India, Singapura, dan Australia.
Meski risiko kematian pada orang yang terjangkit Arcturus rendah, transmisi virus ini jauh lebih cepat. Di India, Arcturus bisa menginfeksi lebih dari 5.000 orang dalam waktu 24 jam. Iwan Ariawan juga mengingatkan bahwa capaian vaksinasi dosis ketiga dan keempat jauh dari target, yaitu baru 37,8 dan 1,7 persen dari jumlah penduduk.
Mengacu pada hasil survei serologi yang digelar sepanjang Januari 2023, tingkat vaksinasi berpengaruh pada kadar antibodi masyarakat terhadap Covid-19. “Risiko tingkat kematian akan lebih rendah jika seseorang terproteksi vaksin booster,” ucapnya.
Baca: Mimpi Endemi Covid-19 Setelah Idul Fitri
Rekomendasi itu disampaikan Menteri Kesehatan dalam rapat koordinasi persiapan Lebaran pada Kamis, 6 April lalu, di Jakarta. Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Suharyanto mengatakan Menteri Budi meminta pemerintah daerah memastikan stok vaksin. Pertimbangannya, Arcturus bisa menurunkan tingkat antibodi masyarakat yang kini telah mencapai 99 persen.
“Jadi perlu antisipasi penularan kasus Covid-19, khususnya pada kelompok usia rentan atau lanjut usia di daerah-daerah tujuan mudik,” ujar Suharyanto saat dihubungi Tempo, Selasa, 11 April lalu.
Satgas Covid-19 memutuskan tak melonggarkan syarat perjalanan bagi penumpang angkutan umum, baik rute domestik maupun internasional. Sesuai dengan Surat Edaran Nomor 24 Tahun 2022 dan Surat Edaran Nomor 25 Tahun 2022, masyarakat yang melakukan perjalanan menggunakan angkutan umum wajib mengantongi bukti vaksinasi.
Epidemiolog Iwan Ariawan di rumahnya, di Tangerang, Banten, 16 Agustus 2021. Foto:Dok. Tempo/STR/Nurdiansah.
Ancaman penyebaran Arcturus juga menjadi alasan pemerintah memperpanjang status pandemi. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan negara mempertahankan status kedaruratan sampai Mei mendatang meski pemerintah sudah melonggarkan aturan penggunaan masker dan protokol kesehatan lain.
“Status kedaruratan masih berlanjut,” kata Muhadjir dalam konferensi pers, awal April lalu. Muhadjir mengatakan, untuk menarik status kedaruratan pandemi, pemerintah perlu menunggu fatwa Badan Kesehatan Dunia atau WHO.
Baca: Kewalahan Pemerintah Menghadapi Serbuan Omicron
Perintah menekan sebaran kasus Covid-19 belum resmi turun ke daerah menjelang hari mudik tiba. Rapat antara pemerintah pusat dan daerah yang secara khusus merembuk penyebaran virus corona terakhir kali berlangsung pada Desember 2022 atau saat libur Natal dan tahun baru.
Namun dinas-dinas kesehatan di daerah tujuan mudik telah berancang-ancang mengantisipasi ledakan angka kasus sejak Arcturus meluas di India, Maret lalu. Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat Lila Yanwar meminta rumah-rumah sakit rujukan menyiapkan ruang isolasi dan fasilitas penunjang jika angka Covid-19 meningkat tajam. “Harus disiapkan pelayanannya,” ucap Lila.
Kesibukan menyiapkan ruang isolasi bagi pasien Covid-19 terlihat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr M. Djamil, Kota Padang. Sejumlah tenaga medis keluar-masuk sebuah ruang isolasi berisi tiga ranjang yang masih kosong pada Rabu, 12 April lalu. Hari itu, ada seorang pasien Covid-19 yang akan masuk ke ruangan tersebut.
Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSUP M. Djamil, Rose Dinda Martini, mengatakan manajemen rumah sakit tengah memindahkan ruang isolasi Covid-19 ke poliklinik paru-paru agar terpusat. Semula ruang isolasi itu tersebar di beberapa poliklinik. “Sekarang kami buat red zone,” ujar Rose saat ditemui di Padang, Rabu, 12 April lalu.
Jumlah ranjang di ruang isolasi untuk pasien Covid-19 jauh lebih sedikit ketimbang tatkala varian Delta melanda pada 2021. Saat itu RSUP menyediakan 349 tempat tidur. Namun manajemen sudah mendesain ruangan isolasi agar dapat menampung penambahan jumlah ranjang. “Di poli paru-paru, total ada 29 tempat tidur yang bisa digunakan dalam kondisi mendesak,” ucap Rose.
Baca: Rencana Pemerintah Menurunkan Pandemi Covid-19 Menjadi Endemi
Rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Surakarta, Jawa Tengah, pun bersiap-siap menerima penambahan pasien menjelang masa mudik Lebaran. Rumah Sakit Umum Daerah Dr Moewardi telah mengosongkan 35 tempat tidur di salah satu ruangan isolasi. Semuanya diperuntukkan bagi pasien Covid-19.
Data rumah sakit menunjukkan pasien Covid-19 yang menjalani rawat inap masih puluhan orang. “Januari lalu ada 26 kasus Covid-19. Lalu Februari ada 13 kasus,” kata Direktur RSUD Moewardi, Cahyono Hadi, Selasa, 4 April lalu. Di ruang isolasi, ventilator dan oksigen diletakkan di samping ranjang. Tenaga medis yang hilir-mudik di sekitar ruang rawat Covid-19 mengenakan pakaian hazmat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta Siti Wahyuningsih menuturkan pemerintah daerah mengantisipasi kemungkinan meluasnya subvarian Arcturus di Surakarta, yang menjadi daerah tujuan mudik. Kini pemerintah Surakarta mulai menggencarkan lagi peringatan penggunaan masker di area publik, khususnya di ruangan tertutup, melalui siaran pengumuman keliling.
Siti mengakui penerapan protokol kesehatan sempat kendur sebelum masa mudik Lebaran atau setelah angka penularan Covid-19 menurun. Warga yang terkonfirmasi positif terjangkit virus corona juga akan kembali diwajibkan menjalani isolasi mandiri selama lima hari. “Karena pemerintah tidak lagi menyediakan fasilitas isolasi terpusat,” tuturnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Artikel ini terbit di edisi cetak dengan judul "Silaturahmi Raksasa Merah"